Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2020, 16:55 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengungkap bahwa warga Bekasi yang berstatus positif Covid-19 mayoritas berusia dari 19 sampai 59 tahun.

"Usia produktif itu dari usia 19 sampai 59 tahun masih di angka 72 persen. Itu karena masih berpergian keluar rumah," kata Dezy saat dikonfirmasi, Rabu (4/11/2020).

Lanjut Dezy, warga di kategori usia produktif memiliki kebiasaan melakukan aktivitas di luar rumah. Intensitas bertemu dengan warga dari dalam dan luar Bekasi terbilang tinggi sehingga potensi tertular besar.

Sementara untuk pasien positif Covid-19 minoritas ada di kategori anak-anak dengan rentang usia dari 16 hingga 19 tahun. Usia itu dianggap rentan karena mereka cukup aktif beraktivitas di luar rumah.

Baca juga: Bekasi Jadi Zona Merah di Jabar, Pemkot Bantah akibat Libur Panjang

Selanjutnya Dezy juga mengungkap jumlah kasus Covid-19 saat ini. Pada Selasa (3/11/2020), kumulatif kasus positif Covid-19 di Bekasi telah mencapai 6.854 orang.

Jika dirinci dari jumlah tersebut, diketahui bahwa 6.442 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, kemudian 269 dinyatakan sebagai pasien aktif, dan 143 telah meninggal dunia.

Dengan kondisi seperti ini, Dezy kembali mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Setiap protokol kesehatan wajib diikuti agar terhindar dari Covid-19.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Bekasi Tinggi karena Imported Case

Selain itu, warga yang merasa punya gejala atau sempat bertemu orang yang dicurigai terkena Covid-19 diharapkan aktif mengajukan diri untuk mengikuti swab test atau rapid test.

"Kita buka terus kesempatan untuk swab dan rapid. Tidak hanya kita yang jemput bola, warga juga diharapkan aktif," kata Dezy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com