Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Stasiun Tebet, Pengguna KRL Merasa Lebih Praktis

Kompas.com - 06/11/2020, 15:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penataan Stasiun Tebet menjadi kawasan transportasi antarmoda terpadu mendapatkan tanggapan beragam dari para penumpang KRL di Stasiun Tebet.

Widya Hartanti (22) mengatakan, penataan Stasiun Tebet bisa membuat situasi lebih rapi dan membantu pengguna KRL di Stasiun Tebet.

"Jadi bisa lebih praktis ya karena kan kita mengejar waktu untuk naik angkutan selanjutnya dari Stasiun Tebet," ujar Widya saat ditemui Kamis (5/11/2020) malam di Stasiun Tebet.

Widya menyebutkan, ia seringkali bingung lantaran harus berpindah moda transportasi di Stasiun Tebet. Widya mencontohkan ketika ia harus berganti transportasi dengan ojek online.

"Kalau untuk PKL, saya enggak masalah, misalnya enggak dipindahkan. Kalau sepi PKL, saya malah takut," ujar Widya.

Baca juga: Penataan Stasiun Tebet, PKL Akan Direlokasi

Sementara itu, Marissa (29), mengatakan, kegiatan penataan akan berpengaruh kepada akses transportasi umum dari Stasiun Tebet. Marissa menyebutkan, Stasiun Tebet adalah stasiun yang strategis dan pusat mobilitas warga Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timu.

"Penataan ini akan berpengaruh ke mobilitas pengguna transport umum seperti gue ke tiga wilayah tersebut, pastinya akan lebih gampang, tapi dampaknya mudah-mudahan ga tambah macet ya yang ke arah Kampung Melayu atau ke Kuningan," kata Marissa saat dihubungi, Jumat (6/11/2020) siang.

Marissa juga berharap relokasi pedagang kaki lima (PKL) bisa lebih adil. Pasalnya, PKL bergantung kepada mobilitas penumpang KRL di Stasiun Tebet.

Sebelumnya, Stasiun Tebet akan ditata layaknya Stasiun Tanah Abang. Penatanan dilakukan untuk mengoptimalkan integrasi antarmoda bagi penumpang yang mengakses transportasi kereta api.

Baca juga: Stasiun Tebet akan Ditata seperti Stasiun Tanah Abang

Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, penataan Stasiun Tebet dimulai pada Senin, 2 November 2020 hingga Selasa, 22 Desember 2020.

Dyan menambahkan, penataan Stasiun Tebet merupakan bagian dari program penataan stasiun KRL di Jakarta.

“Nantinya yang berubah itu kemudahan para pengguna transportasi dalam perpindahan antarmoda. Orang-orang yang baru turun KRL itu mudah berpindah dari KRL ke busway, KRL ke ojek online, dan KRL ke angkot,” ujar Dyan saat dihubungi, Kamis sore.

Dyan menyebutkan, Stasiun Tebet akan memiliki plaza yang besar dan memperluas ruang gerak pengguna transportasi. Ada sejumlah fasilitas tambahan yang akan dibangun dalam proses penataan Stasiun Tebet.

“Model penataannya seperti Stasiun Tanah Abang. Ada shelter ojol. Rencana juga ada kolam resapan air untuk penanggulangan genangan kalau hujan. Ada semacam lorong juga yang ada atapnya,” tambah Dyan.

Perubahan lainnya adalah PKL akan direlokasi ke sisi barat Stasiun Tebet. Selain itu, satu putaran arah dekat tempat naik bus feeder transjakarta akan ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com