Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angsana Ditebang Setahun Lalu, Trotoar Seberang Stasiun Cikini Tak Ditanami Pohon Lagi

Kompas.com - 19/11/2020, 16:16 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun sudah berlalu sejak penebangan pohon angsana di trotoar kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Penebangan pohon yang dilakukan pada November 2019 lalu itu sempat viral dan menjadi sorotan warga.

Pemprov DKI saat itu beralasan penebangan pohon dilakukan untuk revitalisasi trotoar. Saat itu, pihak Pemprov pun berjanji akan menanam pohon baru.

Namun, pantauan Kompas.com pada Kamis (19/11/2020), tak terlihat ada pohon yang sudah ditanam lagi di seberang Stasiun Cikini.

Trotoar yang berada tepat di depan kantor Ditjen Energi Terbarukan Kementerian ESDM itu pun terasa gersang.

Baca juga: Pemprov DKI: Trotoar Cikini Belum Ditanam Pohon karena Ada Penataan Saluran

 

Padahal, sebelumnya kawasan itu rindang karena terdapat pohon angsana.

Kini, hanya ada beberapa bangku yang menghiasi trotoar tersebut.

Namun, tak ada warga yang memanfaatkan bangku-bangku itu untuk beristirahat karena teriknya sinar matahari.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, trotoar di seberang Stasiun Cikini memang tak akan ditanami pohon lagi.

Baca juga: Belasan Angsana Ditebang untuk Revitalisasi, tapi Tak Ada Peremajaan Pohon di Trotoar Cikini

Sebab, penanaman pohon akan mengganggu sistem drainase di bawah trotoar itu.

"Kalau yang di depan kantor ESDM itu di bawahnya memang ada saluran, jadi enggak mungkin ditanami lagi," kata dia.

Namun, ia memastikan bahwa penanaman pohon tetap dilakukan di sepanjang Jalan Cikini Raya.

Pantauan Kompas.com, di sepanjang jalan Cikini Raya memang terlihat sejumlah pohon yang baru ditanam. Hanya di sisi seberang stasiun saja yang tampak gersang dan tak ditanami pohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com