Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Tes Swab Diam-diam Rizieq Shihab yang Berbuntut Kasus Hukum...

Kompas.com - 29/11/2020, 10:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pelaksanaan tes usap (swab) terhadap pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan pihak Rumah Sakit Ummi dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor menuai kontroversi.

Satgas Covid-19 Kota Bogor mempertanyakan perihal tes swab Rizieq Shihab yang dilakukan oleh tim medis eksternal dari MER-C yang disebut tidak terdaftar dalam dalam rujukan Covid-19.

Dari keterangan awal yang diberikan pihak RS Ummi, mereka mengaku kecolongan atas tes swab yang dilakukan pada Jumat (27/11/2020).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan kekecewaannya atas kejadian itu. Bima meminta agar tes swab yang telah dilakukan Rizieq Shihab diulang kembali.

Baca juga: Terus Bertambah, Ini Sederet Pejabat yang Dicopot Akibat Kerumunan Massa Rizieq

Bima memastikan, tes swab ulang terhadap Rizieq akan dilakukan secepatnya untuk memastikan kondisi sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Kami menyayangkan hal itu karena semestinya sudah dipahami kesepakatannya. Pelaksanaan PCR test itu harus diawasi oleh Dinkes dan disepakati dikirim ke mana. Kami sangat menyayangkan hal itu, karena tanpa diketahui rumah sakit," ungkap Bima, Jumat, kemarin.

Rupanya, upaya Pemkot Bogor untuk meminta kembali swab terhadap Rizieq mendapat penolakan dari pihak keluarga.

Bima menuturkan, alasan keluarga menolak swab ulang lantaran yang bersangkutan sudah melaksanakan swab lebih dulu. Keluarga juga menyampaikan Rizieq mengalami kesakitan ketika di swab.

Baca juga: Imbas Peminjaman Toilet ke Acara Rizieq: 7 Pejabat DKI Diperiksa Inspektorat, 2 Dicopot

"Alasan keluarga menolak itu karena beliau sudah swab lebih dulu. Terus keluarga juga bilang kalau harus swab ulang kasihan karena harus nahan sakit," ucap Bima.

Ia menuturkan, sebagai kepala daerah dan juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, dirinya berkewajiban menjalankan amanat sesuai Undang-undang (UU) Karantina.

"Rumah Sakit Ummi itu masih NKRI, masih wilayah saya. Saya akan datangi. Saya akan minta penjelasan kenapa menolak," sebut Bima.

Dugaan Pelanggaran Prosedur

Pemkor Bogor pun bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut dugaan pelanggaran prosedur pelaksanaan tes usap (swab) yang dilakukan pimpinan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab secara diam-diam.

Bima mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengecekan terhadap prosedur pengambilan sampel swab Rizieq yang dilakukan tim medis dari lembaga kesehatan MER-C.

"Ini sedang didalami, kita bekerjasama dengan kepolisian. Ini bagian dari kesepakatan. Ketika pengambilan itu (swab) semua harus sesuai prosedur dan aturan, intinya itu," kata Bima, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Buntut Masalah Tes Swab Rizieq Shihab, Dirut RS Ummi Dilaporkan ke Polisi

Bima menyatakan, setiap orang yang terlibat dalam pengambilan swab Rizieq di rumah sakit juga akan ikut diperiksa. Termasuk manajemen Rumah Sakit (RS) Ummi, tempat pentolan FPI itu dirawat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com