Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Diundang ke Reuni 212 Daring, tapi Tidak Hadir

Kompas.com - 02/12/2020, 16:25 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD turut diundang untuk menghadiri Reuni 212 yang digelar secara daring, Rabu (2/11/2020) hari ini.

Namun, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebutkan bahwa Mahfud tidak bisa hadir.

"Dari kalangan pemerintah, terutama Menkopolhukam, sudah kami undang dan sampai hari ini beliau menyatakan tidak bisa hadir dalam acara hari ini," kata Slamet saat membuka acara yang disiarkan melalui akun YouTube Front TV.

Slamet menyebutkan, diundangnya perwakilan pemerintah menandakan bahwa PA 212 tidak pernah menutup dialog dengan pihak mana pun.

Baca juga: Amien Rais, Mardani, Fadli Zon hingga Gatot Nurmantyo Hadiri Reuni 212 Online

Selain perwakilan pemerintah, PA 212 juga mengundang pakar ekonomi, politisi, ulama, hingga purnawirawan.

"Acara ini merupakan Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh di mana kami menyambut baik itikad imam besar kami bahwa kami tidak pernah menutup pintu dialog dengan siapa pun,” kata dia.

Pantauan Kompas.com melalui akun YouTube Front TV, acara Reuni 212 dihadiri sejumlah tokoh agama, salah satunya pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

Rizieq mengikuti acara itu dan menyampaikan ceramah dari studio terpisah dengan turut menggunakan masker dan pelindung wajah.

Sejumlah politisi juga turut hadir, di antaranya adalah pendiri Partai Ummat Amien Rais, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera.

Baca juga: Rizieq Hadiri Reuni 212 Daring Pakai Masker dan Face Shield, Shooting dari Studio Terpisah

Akademisi seperti Rocky Gerung dan Refly Harun juga turut hadir meramaikan acara.

Tak hanya itu, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang juga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, juga turut hadir secara daring.

Reuni 212 tahun ini digelar daring karena panitia tak mendapatkan izin menggelar kegiatan di Monas akibat pandemi Covid-19.

Adapun gerakan 212 lahir pada 2 Desember 2016 untuk memprotes Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap melakukan penodaan agama. Setelah itu, Reuni 212 rutin digelar setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com