JAKARTA, KOMPAS.com - Pengungsi banjir di Jakarta Timur harus melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum ditempatkan di posko pengungsian.
Hal ini dipraktikan dalam simulasi penanganan banjir digelar di RPTRA Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (4/12/2020).
"Nanti ketika terjadi bencana, sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Harus sesuai skenario (simulasi)," kata Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, Jumat.
Simulasi itu dipimpin langsung oleh Anwar. Hadir pula Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat, Plh Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, dan Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur Herwansyah. Simulasi dimulai pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Simulasi Penanganan Banjir di Cililitan, Posko Pengungsi Positif Covid-19 Dipisah
Selain itu, pengungsi yang terdeteksi positif Covid-19 nantinya akan dipisah.
Posko terbagi menjadi dua, yakni posko untuk pengungsi biasa dan posko untuk pengungsi yang positif Covid-19.
Anwar berharap, nantinya tidak ada korban jiwa jika banjir sewaktu-waktu menerjang.
"Jangan sampai di tengah musibah banjir dan Covid-19, ada korban jiwa," kata dia.
M. Anwar juga berharap, musibah di Jakarta Timur bisa diselesaikan secara bersama-sama.
"Ini kolaborasi, melibatkan masyarakat. Ormasnya juga harus terlibat, kiai juga. Supaya kebersamaannya tumbuh. Ketika musibah datang, kita guyub bersama. Ini masalah bersama, selesaikan secara bersama. Dari masyarakat untuk masyarakat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.