Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada di Tengah Pandemi, Warga: Susah Buka Surat Suara karena Sarung Tangan

Kompas.com - 09/12/2020, 13:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pilkada 2020 di sejumlah daerah di Indonesia kali ini berbeda lantaran digelar di tengah masa pandemi Covid-19.

Sejumlah protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengukur suhu, dan memakai sarung tangan plastik adalah kewajiban yang mesti dilakukan.

Di tengah pelaksanaan Pilkada 2020 ada sejumlah cerita dari masyarakat. Ada yang mengeluhkan Pilkada kali ini lebih ribet, ada juga yang tak masalah dengan penerapan protokol kesehatan.

Ira (36), warga Kota Depok, mengatakan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 cukup repot.

Salah satu yang membuat repot adalah ketika membuka surat suara.

Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020

“Pas buka surat suara agak susah. Soalnya licin kan pakai sarung tangan plastik,” ujar Ira saat berbincang dengan Kompas.com seusai mencoblos di TPS 015, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020).

Ia memaklumi adanya perbedaan pelaksanaan Pilkada di tengah masa pandemi Covid-19. Ira menyebutkan, pelaksanaan protokol kesehatan bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sementara itu, Dede (43) juga menyebutkan, penerapan protokol kesehatan di tengah pelaksanaan Pilkada 2020 dianggap merepotkan.

Pasalnya, setiap pemilih harus melewati pemeriksaan suhu, mencuci tangan, dan memakai sarung tangan.

Baca juga: Pilkada 2020 Digelar, Siapa Saja Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok?

“Ribet. Harus dicek-cek dulu sama pakai sarung tangan. Ya memang lebih bagus di zaman Covid ini. Bagi orangtua ini juga ribet. Pakai sarung tangan ini licin pas buka surat suara,” kata Dede.

Ia mengaku, sedikit was-was menggunakan hak suara di tengah masa pandemi Covid-19.

Namun, Dede percaya dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh petugas KPPS.

“Kalau saya enggak ada pikiran golput (meski lagi pandemi). Tetep ada pilihan. Saya pikirkan masa depan Kota Depok. Harus ada kemajuan,” ujar Dede.

Baca juga: Pilkada Serentak, Ahmad Syaikhu Keliling Depok dan Tangsel Kunjungi Paslon yang Diusung PKS

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com