Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni dan Pegawai Positif Covid-19, Panti Sosial Tresna Werdha Cengkareng Disemprot Disinfektan

Kompas.com - 22/12/2020, 13:30 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, Cengkareng, Jakarta Barat, disemprot disinfektan setelah 61 penghuni dan lima pegawai di sana terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Haryanto, petugas keamanan panti sosial, penyemprotan telah dilakukan sejak dua hari yang lalu.

"Disinfektan udah (disemprot sejak) 2-3 hari yang lalu," ujarnya ketika ditemui, Selasa (22/12/2020).

Haryanto menjelaskan bahwa penyemprotan dilaksanakan atas kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Di samping itu, Haryanto menjelaskan bahwa panti telah ditutup sejak awal pandemi Covid-19.

"Iya, kami semuanya enggak boleh masuk. Sudah dari awal Covid-19," ujar Haryanto.

Baca juga: 66 Penghuni dan Pegawai Panti Sosial Tresna Werdha Cengkareng Positif Covid-19

Ia menyebutkan bahwa panti akan ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

"Untuk waktu yang belum ditentukan, ya, selama Covid-19 ini masih ada, ya, masih ditutup," ujarnya.

Namun demikian, Haryanto menjelaskan bahwa masih ada penghuni yang tinggal di dalam panti.

Sebelumnya diberitakan, 61 orang penghuni dan lima orang pegawai Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia terkonfirmasi terpapar Covid-19 pada 21 Desember kemarin.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini menjelaskan, awalnya puskesmas setempat menerima laporan bahwa sebanyak tiga orang penghuni mendapatkan hasil reaktif ketika menjalankan tes cepat Covid-19.

Baca juga: UPDATE: Kini Ada 31 RW Zona Merah di DKI Jakarta

Puskesmas segera melakukan tes usap PCR kepada ketiga orang pasien.

"Hasilnya 2 dari 3 orang penghuni positif," ujar Kristy, Selasa.

Kemudian, pihaknya segera melakukan tracing dengan melakukan tes usap kepada 376 penghuni dan pegawai panti.

Pada 21 Desember, hasil tes usap para penghuni dan pegawai keluar dengan total yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 66 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com