Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Soekarno-Hatta: Penumpukan Penumpang di Terminal 3 Terjadi Saat Tunggu Bus ke Tempat Karantina

Kompas.com - 29/12/2020, 17:30 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Kolonel LA Siladan menjelaskan, penumpukan penumpang pesawat di Terminal 3 pada Senin (28/12/2020) malam terjadi karena para penumpang harus menunggu bus menuju tempat karantina. Para penumpang itu, yang baru saja tiba dari luar negeri, merupakan warga negera Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA).

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 No 4 Tahun 2020, bagi WNI yang baru tiba dari luar diwajibkan untuk menjalani karantina selama lima hari di tempat karantina khusus yang telah disediakan pemerintah. Sementara bagi WNA, karantian dapat dilakukan di hotel yang telah ditunjuk dan dibayar sendiri. Hotel yang dirujuk telah mendapat sertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 40.000 Orang Jalani Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta, 360 Positif Covid-19

"Nah, ini (WNA) banyak yang tidak tahu (aturan yang berlaku). (Mereka) pada protes," kata dia, Selasa sore.

Ia mengatakan, kebanyakan  WNA itu sempat menolak untuk dikarantina. Hal tersebut membuat penumpukan di Terminal 3.

"Tapi akhirnya, WNA sama WNI yang datang mau untuk diajak karantina," ungkapnya.

Secara terpisah, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian mengonfirmasi kepadatan penumpang pesawat yang terjadi kemarin malam berada di terminal itu.

"Tadi malam ada beberapa penerbangan yang langsung dalam waktu bersamaan, sehingga, ada sekitar lebih dari 100 orang di sana (Terminal 3)," paparnya.

Ia meyakini, kepadatan penumpang yang sempat terjadi masih dapat dikontrol pihak Polri dan TNI yang berjaga di Terminal 3 ini.

"Kemarin malam kami ada di sini. Sebenarnya itu tidak banyak. Tapi terlihat saja seperti menumpuk karena tempatnya kecil," ujar dia.

Penumpukan penumpang yang sempat terjadi pada Senin malam itu diunggah ke media sosial oleh akun Twitter @arisrmd. Akun tersebut mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah orang memenuhi sebuah ruangan yang ia sebut sebagai T3 (Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta).

Keterangan dalam unggahan itu berbunyi, "Baru dapat dari rekan sejawat, beginilah kedatangan T3 kedatangan internasional malam ini. Entah mau jadi apa kita ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com