Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Depok Terus Melonjak, ICU Penuh, Sisa Tempat Tidur Isolasi Kian Menipis

Kompas.com - 06/01/2021, 06:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok masih terus mencatat lonjakan pesat jumlah pasien Covid-19 sejak pekan kedua November 2020.

Hingga data diperbarui kemarin, ada 3.623 pasien/kasus aktif Covid-19 di Depok yang masih diisolasi dan dirawat di rumah sakit.

Jumlah pasien ini merupakan torehan tertinggi sepanjang riwayat pandemi di Depok, naik drastis sekitar 250 persen dalam kurun tak sampai dua bulan.

Pada awal lonjakan kasus pada 11 November 2020, tercatat ada 1.006 pasien Covid-19.

Baca juga: Ruang ICU Khusus Pasien Covid-19 di Depok Sudah Penuh

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan menyatakan Depok, bersama Karawang, "siaga satu" karena empat pekan berturut-turut masuk zona merah berdasarkan data Satgas Covid-19 pusat, alias wilayah risiko tinggi penularan virus SARS-CoV-2.

Di hulu penanganan pandemi, Pemerintah Kota Depok mencoba memfungsikan dua wisma di Universitas Indonesia, yakni Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang, untuk menampung ratusan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 guna menekan penularan di rumah.

Namun, temuan kasus baru Covid-19 tak mereda.

Ibarat banjir, laju kasus Covid-19 yang tak terbendung ini pada gilirannya memicu kegawatan di rumah sakit sebagai hilir penanganan wabah.

Pandemi makin mencekam

Dua rumah sakit besar di Depok milik pemerintah, RS Universitas Indonesia (UI) dan RSUD Kota Depok, sejak akhir November terus melaporkan tirisnya ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19.

Tak hanya dua rumah sakit besar itu, secara umum, kondisi rumah sakit rujukan di Depok juga makin kepayahan menghadapi arus pasien Covid-19.

Ridwan Kamil, pada 2 Desember silam, sudah menyatakan bahwa okupansi ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit di Depok telah berada di kisaran 80 persen.

Lalu, pada pengujung tahun lalu, kabar buruk datang dari RSUD Kota Depok.

"Ruangan IGD (instalasi gawat darurat) full. Lagi banyak antrean menunggu pasien-pasien yang lain keluar," kata Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori kepada wartawan, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Ruang Isolasi Covid-19 di RS Terisi Hampir 90 Persen, Kadinkes Depok: Makin Mencekam

Bagaimana dengan situasi saat ini?

"Ya sekarang makin mencekam lah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com