Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakut Sebut TPU Rorotan Bisa Atasi Masalah Krisis Lahan Makam di Sana

Kompas.com - 06/01/2021, 21:32 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyebutkan, TPU Rorotan menjadi solusi untuk mengatasi masalah krisis lahan pemakaman di wilayah tersebut.

"Itu sebetulnya menjadi solusi juga buat warga di sana dengan rencana dioperasikannya TPU Rorotan ini," kata Sigit saat dihubungi wartawan, Rabu (6/1/2021).

"Ya meskipun diprioritaskan untuk lahan Covid-19 dulu, ya karena sejatinya untuk warga di wilayah Rorotan juga sedang mengalami yang namanya krisis makam di luar Covid-19 ya," sambungnya.

Baca juga: Wali Kota Jakut Sebut Tak Ada Warga yang Tolak TPU Rorotan Jadi Makam Jenazah Covid-19

Menurut Sigit, dua TPU yang biasa digunakan, yakni TPU Malaka 4 di RW 006 dan TPU Malaka Bulak RW 013, sudah penuh dan hanya melayani makam tumpang.

"Jadi kalau kita bicara sekarang ada penambahan area makam baru itu bisa menjadi solusi yang baik juga untuk warga," ujarnya.

TPU Rorotan memiliki total luas tanah 25 hektar. Lahan 8.000 meter persegi dari 2 hektar di antaranya akan disiapkan untuk lahan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Baca juga: TPU Rorotan Siap Difungsikan sebagai Lahan Makam Jenazah Pasien Covid-19

Lahan tersebut mampu menampung 1.500 petak makam.

Sigit menambahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga terkait TPU Rorotan yang siap digunakan.

"Jadi sejauh ini komunikasi kami sosialisasi dengan warga, mereka menerima dan mendukung bahwa area pemakaman yang 25 hektar itu secara perlahan sudah mulai disiapkan," tutur Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com