Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Berlalu, Korban Bom Thamrin Iptu Denny Mahieu Sudah Maafkan Pelaku

Kompas.com - 14/01/2021, 12:18 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 14 Januari 2016, tepat lima tahun lalu, Aiptu Denny Mahieu menjadi salah satu korban ledakan bom Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat.

Saat itu, Denny sedang bertugas mengatur lalu lintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Ledakan pertama dalam rangkaian teror itu terjadi di gerai Starbucks.

Denny pun berhenti di pos polisi yang terletak di tengah perempatan Sarinah untuk memantau situasi. Namun, sebuah bom lainnya meledak di pos polisi itu.

Bom itu mengenai Denny dan sejumlah warga sipil.

Baca juga: Hari Ini 5 Tahun Lalu, Teror Bom dan Baku Tembak di Thamrin

Denny mengalami luka parah di bagian telinga kanan dan sebagian wajah, serta di lengan dan kaki kanan.

Namun, ia selamat dari peristiwa itu.

Denny Mahieu kini

Lima tahun setelah peristiwa itu berlalu, Denny masih bertugas sebagai anggota kepolisian.

Dia sudah berpangkat Iptu dan kini bertugas di Kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum Kecelakaan Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Denny tersenyum ramah saat ditemui Kompas.com di kantornya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2021) kemarin.

Tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah mengalami peristiwa mencekam yang hampir merenggut nyawanya.

"Saya memang sudah tidak trauma. Bagi saya ini takdir dari Allah," kata Denny.

Meski tak lagi mengalami trauma secara psikologis tetapi bekas luka akibat ledakan bom itu masih menempel di badan Denny. Ia mengaku kerap merasa nyeri di lengan kanan dan kaki kanannya. Namun ia tak terlalu memusingkan rasa sakit itu.

"Kalau dibilang nyeri, nyeri, semutan ya semutan. Hampir tiap jam. Cuma yang penting pikiran saya, tidak usah terlalu dirasakan," kata dia.

Tak hanya itu, pendengaran di telinga kanan Denny juga terkadang masih terganggu akibat terkena ledakan bom.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com