Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Temuan Hasil Operasi SAR Sriwijaya Air Hari Ini Hanya Sedikit

Kompas.com - 18/01/2021, 16:30 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional menerima temuan baru hasil pencarian pesawat Sriwijaya air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu.

Pada Senin (18/1/2021) sore, Basarnas menerima lima kantong berisi objek temuan dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan KRI Rigel 933.

"Ada dua institusi yang menyerahkan kepada kami dari Bakamla dan dari KRI Rigel. Ada dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil, satu potongan besar pesawat," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS di JICT II, Tanjung Priok.

Rasman menyebutkan, jumlah temuan pada hari pencarian ke-10 ini lebih sedikit akibat cuaca buruk.

"Karena hari ini cuacanya kurang begitu bersahabat sehingga hasil yang diserahkan mungkin sedikit. Selain itu juga karena ini adalah hari yang ke-10 yang objek yang di bawah sudah sangat berkurang," kata dia.

Baca juga: Tim DVI Pakai Data CCTV di Bandara untuk Identifikasi Korban Sriwijaya Air

Ia menuturkan, menjelang siang, kondisi cuaca memburuk sehingga terlalu berbahaya untuk dilakukan operasi pencarian.

"Kondisi hari ini kurang begitu baik untuk melaksanakan penyelaman, penyelaman yang dilakukan pagi hari karena masih agak cerah, namun begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot," tutur Rasman.

"Itu berbahaya untuk rekan-rekan kita apabila memaksakan untuk menyelam, sehingga konsekuensinya adalah temuan tidak begitu banyak," tambahnya.

Namun, saat ini tim SAR sudah kembali melakukan upaya pencarian korban dan serpihan pesawat serta bagian memori cockpit voice recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.

Adapun operasi pencarian sudah memasuki hari ke-10 atau hari terakhir pencarian, setelah diperpanjang selama tiga hari.

Baca juga: Update Identifikasi Korban Sriwijaya Air, Tim DVI Terima 438 Sampel DNA dan 308 Kantong Jenazah

Rasman mengatakan, pihaknya akan mengumumkan kelanjutan dari operasi pencarian Sriwijaya Air pada hari ini.

"Hari ini Kabasarnas akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan nanti akan dilaksanakan evaluasi dan dilaporkan ke Menhub untuk ditentukan apakah diperpanjang atau tidak," kata Rasman, Senin pagi.

"Mari kita menunggu, apa pun keputusannya tentu banyak sekali pertimbangan yang mendasari diperpanjang atau diakhiri hari ini," lanjutnya.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca juga: Tim SAR Persempit Wilayah Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 di Bawah Laut

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com