JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah menyiapkan langkah-langkah jika ada korban Sriwijaya Air SJ 182 yang tidak teridentifikasi.
Nantinya, tim DVI akan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa stakeholder.
"Apabila nanti ada yang tidak teridentifikasi, kami akan melakukan rapat koordinasi, terutama dengan pihak maskapai, Dirjen Perhubungan Darat, dan dari Basarnas," kata Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko saat sesi tanya-jawab konferensi pers di RS Polri, Selasa (19/1/2021).
"Kami akan merapatkan sebelum membuat keputusan. Kami akan menyampaikan fakta yang kami terima yang kami dapatkan dari pemeriksaan tim DVI," tambah Hery.
Baca juga: Tim DVI Ungkap Kendala Proses Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182
Tim DVI, lanjut Hery, akan melakukan identifikasi sampai operasi pencarian yang dilakukan Basarnas selesai.
"Kami nanti akan melakukan evaluasi sampai operasi ini berhenti. Jadi penambahan tiga hari ini kami manfaatkan betul," tutur Hery.
"Kemudian setelah nanti (operasi) dihentikan Basarnas, kami shutdown. Artinya, kami akan memfokuskan pada pemeriksaan di postmortem dan pemeriksaan di laboratorium DNA forensik, sehingga kami akan menyelesaikan apa yang kami terima," kata dia.
Hery mengatakan, pemeriksaan saat ini lebih menitikberatkan pada pemeriksaan DNA forensik.
"Kami lebih menitikberatkan pada pemeriksaan DNA forensik, karena semakin lama, semakin ada keterbatasan untuk pemeriksaan yang lain, termasuk sidik jari," ujar Herry.
Baca juga: Update: 34 Jenazah Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Salah Satunya Bayi 11 Bulan
Terbaru, lima korban yang teridentifikasi pada Senin kemarin berkat pencocokan DNA.
Dengan demikian, sudah ada 34 korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 9 Januari lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.