Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Efektivitas Penggunaan GeNose C19 di Stasiun

Kompas.com - 27/01/2021, 06:20 WIB
Rosiana Haryanti,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menggunakan Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 sebagai alat pendeteksi Covid-199. Pada langkah awal, alat tersebut akan digunakan di stasiun-stasiun kereta untuk screening penyebaran Covid-19.

Alat yang dikembangkan para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta itu diklaim mampu menyelesaikan pemeriksaan dalam waktu sekitar 80 detik.

Pengembang GeNose C19 Prof Dr Eng Kuwat Triyana menyatakan, pola embusan napas seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

GeNose C19, menurut Kuwat, dapat melakukan 120 kali pemeriksaan per hari dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antarpemeriksaan.

Baca juga: Menristek: Lima Perusahaan Konsorsium Siap Produksi hingga 40.000 GeNose C19

Namun efektivitas alat itu diragukan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. Pandu mengatakan, GeNose C19 belum bisa menggantikan pengecekan Covid-19 yang sudah ada. Sebab, alat ini masih dalam fase eksperimental.

"Jadi janganlah diklaim bahwa alat ini bisa menggantikan tes-tes yang sudah valid. Kalau menurut saya, alat ini masih fase eksperimental, belum selesai, jadi masih belum meyakinkan," kata Pandu kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Dia menjelaskan, GeNose C19 berusaha mendeteksi volatile organic compunds yang dikeluarkan dari mulut dan kerongkongan orang yang diduga terinfeksi Covid-19.

Metode tidak langsung ini, menurut Pandu, belum efektif untuk mendeteksi apakah orang tersebut telah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Alasannya, volatile organic compunds yang keluar dari kerongkongan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penyakit saluran napas, makanan, rokok, dan lain-lain.

"Volatile organic compounds ini kan kalau dari mulut kita banyak sekali pengaruhnya," ujar Pandu.

Dinilai terburu-buru

Pemerintah memutuskan akan menggunakan GeNose C19 di stasiun mulai 5 Februari 2021. Hal ini diutarakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menurut BUdi, GeNose C19 telah mendapatkan persetujuan edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Penanganan Covid-19.

Menteri  Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021).
DOKUMENTASI KEMENHUB Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021).
Tak hanya stasiun, Budi menyebutkan, alat ini juga akan digunakan di terminal. Namun, pengecekan di terminal akan dilakukan secara random.

"Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose C19 mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu," kata Budi dalam keterangan tertulis, hari Minggu lalu.

Keputusan untuk menggunakan GeNose C19 pada moda transportasi kereta api dan bus dilakukan karena harga tiket para rute tertentu lebih murah daripada tarif pengecekan tes Covid-19 melalui rapid test antigen maupun PCR test.

Baca juga: Epidemiolog Sebut GeNose C19 Belum Bisa Gantikan Tes Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com