Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Populer Jadi Jajanan Kekinian, Raja Pisang Nugget Umumkan Tutup

Kompas.com - 02/02/2021, 17:23 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah lima tahun beroperasi, home industry Raja Pisang Nugget mengumumkan akan tutup secara permanen mulai Sabtu (6/2/2021) esok.

Pemilik usaha Raja Pisang Nugget, Anggita Prima (29) mengatakan, jumlah pelanggannya mulai merosot sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air pada Maret 2020 lalu.

"Sebenarnya ini sudah mulai berkurangnya dari awal (masuk virus) Corona tuh pas PSBB, kita tutup 3 bulan pertama pandemi pas buka lagi makin lama pembeli makin kurang," kata Anggi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Anggi kehilangan pelanggannya yang kebanyakan merupakan karwayan kantoran.

Baca juga: Umumkan Tutup Usaha, Raja Pisang Nugget Banjir Pesanan dari Pelanggan

Biasanya Anggi bisa memproduksi 200-300 boks pisang dalam satu hari, namun selama pandemi boks pisang yang terjual tak sampai menyentuh angka 100.

Omzet pun menurun drastis. Anggita menyebutkan dalam sehari, pada masa jayanya, Raja Pisang Nugget bisa menghasilkan omzet Rp 5 juta. Kalau dihitung, satu bulan bisa berkisar Rp 100 juta.

Namun, pada masa pandemin, omzetnya turun hanya berkisar Rp 500.000-Rp 1,5 juta per hari, atau sekitar Rp 15 juta sebulan.

Melihat usahanya yang terus tergerus karena pandemi, Anggi melakukan berbagai upaya.

Baca juga: Kalah Saing hingga Omzet Merosot, Puluhan Pengusaha Warteg di Tangerang Gulung Tikar

Dia pernah menurunkan harga jual dari pisang yang dia jual, dari semula Rp 28.000 per boks menjadi Rp 25.000 per boks untuk semua varian rasa.

Bahkan, ia juga memberikan berbagai promo hingga satu boks dijual dengan harga Rp 22.000 saja. Hal itu membuat pendapatannya terus menurun.

Selain kehilangan pelanggan, Anggi bercerita ia juga kesulitan mendapatkan stok pisang dari supplier.

"Kami mau enggak mau menurunkan harga jual sudah promo-promo, ternyata bukan cuma pembeli aja yang berkurang tetapi dari supplier pisang kita juga susah," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com