Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Gas Oplosan Bersubdsidi, Kompolnas: Perlu Dicek Apa Ada Anggota Polisi Jadi "Backing"

Kompas.com - 18/02/2021, 13:14 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti meminta polisi menelusuri kebenaran soal dugaan gas oplosan bersubsidi di Jakarta Timur.

Terlebih, jika ada anggota kepolisian yang menjadi "backing".

"Perlu dicek juga apakah benar ada dugaan keterlibatan anggota (kepolisian) sebagai backing. Jika benar, harus diproses hukum secara tegas agar ada efek jera," kata Poengky kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Namun, jika ternyata dugaan tersebut tidak benar, Poengky meminta polisi tetap waspada.

Baca juga: Tim Raimas Temukan Pikap Diduga Berisi Tabung Gas Oplosan, Polres Jaktim: Pelaku Dipulangkan, Belum Ada Unsur Pidana

"Polisi tetap harus waspada terhadap potensi beroperasinya komplotan dalam melakukan kejahatan tabung gas oplosan di wilayahnya," tutur Poengky.

Poengky mengaku, Kompolnas belum mendapat laporan terkait masalah ini sehingga belum dapat mengecek kebenaran.

Namun, ia mengatakan, tidak ada salahnya polisi mengecek dugaan tersebut.

"Apakah benar ada dugaan penemuan komplotan gas oplosan, atau sekadar kendaraan pengangkut tabung gas yang over capacity dan melanggar SIM? Hal ini penting untuk dapat dijernihkan pada publik," ucap Poengky.

Baca juga: Kompolnas Sarankan Polisi Cek Kebenaran Dugaan Gas Oplosan Bersubsidi di Jaktim

Jika benar ada dugaan penemuan komplotan tabung gas, Poengky meminta polisi segera menindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan.

"Jangan sampai komplotan kabur," tambah dia.

Adapun tim Raimas Backbone Polres Jakarta Timur baru-baru ini menemukan mobil yang didugas memuat gas oplosan bersubsidi.

Komandan tim Raimas Backbone Bripka MP Ambarita terlihat semringah pada Sabtu (13/2/2021) dini hari. Ia dan timnya melihat orang mencurigakan ketika melintas di Jalan Amalia, Penggilingan, Jakarta Timur.

Dalam video YouTube Raimasbackbone Official, tampak tiga orang di sekitar lokasi.

"Kalian kerja apa sih?" tanya Ambarita kepada mereka.

"Anggota Rumbo, ndan," jawab salah satunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com