Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 36 Jam, Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Terendam Banjir

Kompas.com - 21/02/2021, 20:14 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sudah lebih dari 36 jam, banjir yang merendam Perumahan Bumi Nasio Indah, Jati Asih, Kota Bekasi sejak Sabtu (20/2/2021) belum juga surut.

Ketua RW 16 Iwan Kurniawan mengatakan, banjir mulai menggenangi area perumahan sejak Sabtu (20/2/2021) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

"Banjirnya jam 6 pagilah. Kan hujannya dari Jumat jam 11 malam sampai (Sabtu) dini hari," ujar Iwan kepada wartawan, Minggu.

Baca juga: Banjir Surut, Warga PGP Bekasi Mulai Bersihkan Lumpur dan Sampah

Dengan begitu, sudah lebih dari 36 jam perumahan tersebut terendam banjir akibat hujan deras dan luapan aliran kali yang berada di sekitar lokasi.

Saat ini, kata Iwan, pengurus lingkungan bersama warga tengah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk menghidupkan kembali aliran listrik.

Sebab, masih ada warga terdampak banjir yang bertahan di rumahnya masing-masing.

"Sekarang lagi minta PLN nyalahin listrik. Kemarin kan minta dimatiin soalnya (banjir) sudah sampai tiang," ucap dia.

Baca juga: Warga Perumahan Bumi Nasio Indah Pilih Bertahan, Petugas Antar Logistik dengan Perahu Karet

Pantauan Kompas.com, hingga Minggu (21/2/2021) pukul 18.30 WIB, banjir masih menggenangi area perumahan meski ketinggiannya mengalami penurunan.

Ketinggian air di kawasan permukiman itu diperkirakan 40-60 sentimeter, atau lebih rendah dari Minggu pagi yang berkisar 70 sentimeter hingga 2 meter.

Baca juga: Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter, Warga Memilih Tinggal di Rumah

Tenda logistik sampai saat ini masih didirikan di gerbang Perumahan Bumi Nasio Indah untuk menampung bantuan bagi warga terdampak banjir.

Sejumlah relawan juga masih bersiaga untuk memantau dan mendisitribusikan kebutuhan warga yang sebagian besar memilih bertahan di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com