Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Sebut Banjir Terjadi karena Luapan Kali Krukut

Kompas.com - 22/02/2021, 09:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir kembali menerjang Ibu Kota. Akibatnya sejumlah wilayah terendam pada Sabtu (20/2/2021).

Air bahkan menggenangi kawasan Kemang dan Jalan Sudirman. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, penyebab banjir di sisi Jalan Sudirman karena luapan Kali Krukut.

Tak hanya di Sudirman, luapan Kali Krukut juga menyebabkan banjir di Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, dan Jalan Tendean.

Anies menambahkan, luapan Kali Krukut ditengarai terjadi karena aliran sungai tersebut menampung penambahan debit air dari hujan lokal yang berasal dari Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Anies Sebut Tergenangnya Jalan Sudirman, Tendean, hingga Gatot Subroto akibat Kali Krukut Meluap

Ini artinya, penambahan debit aiar bukan hanya berasal dari hujan yang terjadi di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman saja.

"Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Sudirman. Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 milimeter per hari," ucap Anies, Sabtu (20/2/2021).

Kemudian lintasan airnya melewati dua sungai, yakni Kali Mampang dan Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI lalu mengalir ke Jalan Sudirman. Die menyebut, jika hujan deras terjadi di kawasan Bogorm maka air akan melintasi Kali Cuiliwung.

Namun jiuka hujan deras terjadi di kawasan tengah atau Depok, maka air melewati sungai aliran tengah, yakni Kali Krukut.

"Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok," tutur Anies.

Anies juga mengemukakan hal serupaketika meninjau kawasan Kemang, Minggu (21/2/2021) siang.

Baca juga: Anies: Banjir di Jakarta Dampak Air Kiriman dari Depok

Saat itu ia sempat melihat aliran Kali Krukut bersama Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dan Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Selatan Munjirin.

Dia pun mengatakan, banjir di Jakarta pada akhir pekan kemarin cepat kering karena antisipasi yang telah dilakukan oleh jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta sedari awal sudah menentukan daerah-daerah yang berisiko. Sehingga ketika terjadi banjir maka pompa dan tenaga pengawas langsung dikerahkan.

Menurut Anies, Jakarta sudah relatif normal dalam satu hari pasca-banjir. Meskipun demikian, ia tak menampik masih ada wilayah di Jakarta yang digenangi banjir.

“Apakah 100 persen? Belum. Di kawasan Jakbar sekitar Kali Angke, di sana air kiriman dari hulu masih jalan. Itu yang masih mebuat terjadi genangan, tetapi insya Allah kita siap, dan saya imbau ke seluruh masyarakat untuk juga waspada seperti imbauan dari BMKG,” ujar Anies.

Banjir di Jakarta pada Sabtu kemarin mengakibatkan 342 RT di 113 RW tergenang banjir dan sejumlah warga mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com