Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma Kritik Jakarta soal Banjir, PSI: Ganjar Kan Sudah Mengaku Salah, kalau Anies Tak Terbuka

Kompas.com - 25/02/2021, 17:19 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini mengungkapkan alasan PSI tidak mengkritik daerah lain selain Jakarta terkait bencana banjir.

Dia mengambil contoh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang salah satu daerahnya, Kota Semarang, dilanda banjir besar selama berhari-hari.

Menurut Faldo, Jawa Tengah tidak disentil oleh PSI karena Ganjar sudah mengaku salah atas banjir yang melanda Semarang.

"Jateng itu kan sudah mengaku salah itu Gubernurnya (Ganjar), 'Salah saya itu.' Sudah. Setelah itu diperbaiki kan apa yang salah," Kata Faldo saat konferensi pers virtual, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Fraksi PSI Kembali Pertanyakan Terjadinya Banjir Jakarta Saat Katulampa Berstatus Normal

Menurut Faldo, sikap Ganjar yang mengaku salah atas banjir yang terjadi di Kota Semarang patut diapresiasi, ketimbang Anies yang dinilai justru menyalahkan orang lain.

"Kan kalau mau benar harus mengaku (salah) dulu, bagus itu enggak nyalahin orang. Kalau Pak Anies itu kan bukan soal proses yang sudah dilakukan, (tetapi justru menyalahkan) banjir kiriman lah," kata Faldo.

Padahal, lanjut Faldo, setelah dicek, pintu air di Depok dan Bogor dalam kondisi normal, sehingga PSI bersuara mengkritik pernyataan Pemprov DKI yang menyalahkan banjir kiriman.

Baca juga: Ganjar Soal Banjir di Semarang: Kalau Mau Menyalahkan, Salahkan Saya

Selain itu, lanjut Faldo, PSI menilai, hal yang disampaikan Anies dan jajarannya terkait program pengendalian banjir tidak transparan, terkesan tertutup, sehingga PSI melakukan kritik yang cukup keras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com