Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembersihan Lautan Sampah di Kampung Bengek dan Munculnya Kesadaran Warga Jaga Kebersihan

Kompas.com - 27/02/2021, 11:20 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2019, nama Kampung Bengek di kawasan RW 017 Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, tiba-tiba menjadi sorotan.

Kampung yang lokasinya tersembunyi di balik permukiman RT 003, RT 004, dan RT 011 itu ramai dibicarakan karena dipenuhi lautan sampah.

Lantas, bagaimana kondisi Kampung Bengek sekarang?

Kompas.com kemudian kembali mendatangi kawasan yang juga disebut Kampung Baru itu pada Jumat (26/2/2021).

Perjalanan menuju Kampung Bengek harus melewati jalan sempit di antara rumah-rumah yang lebarnya tak sampai dua meter.

Belum lagi jejeran motor dan barang-barang warga setempat yang berada di pinggir jalan tersebut.

Baca juga: Sulitnya Akses Menuju Kampung Bengek, Lautan Sampah Terpencil yang Tak Muncul di Peta

 

Kampung Bengek saat ini sudah terlihat lebih bersih dibandingkan sebelumnya. Lautan sampah yang dahulu memenuhi kawasan itu pun kini sudah berkurang.

Sejauh mata memandang, terlihat jalan lapang dan genangan air.

Meski sampah masih tampak di pinggiran jalan dan saluran air, tetapi jumlahnya sudah jauh berkurang.

Suasana Kampung Bengek di RT 11 RW 17 Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (26/2/2021).KOMPAS.COM/ IRA GITA Suasana Kampung Bengek di RT 11 RW 17 Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (26/2/2021).
Ketua RT 011 Suwandi mengatakan, setelah ramai dibicarakan, sampah di Kampung Bengek langsung dibersihkan oleh pemerintah.

"Dari Pemprov datang ke sini kan di survei sama lurah camat. Alhamdulilah sekarang anak-anak jadi bisa main," kata Suwandi saat ditemui di lokasi.

"Tadinya semua tertutup sampah. Alhamdulilah sekarang jalan sudah kelihatan, bisa main futsal apa segala macam," sambungnya.

Baca juga: Lahan Kampung Bengek Rencananya Masuk dalam Penataan Pelabuhan Sunda Kelapa

Sudin Lingkungan Hidup diketahui menurunkan ratusan petugas membersihkan lautan sampah itu.

Total ada 350 petugas gabungan yang terdiri dari 200 petugas penanganan prasarana dan sarana umum dan 150 PJLP.

Ada juga 10 unit truk, dua unit alat berat, dan 15 gerobak motor yang dikerahkan untuk mengangkut sampah yang diperkirakan menutupi satu hektar lahan milik PT Pelindo II tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com