Suwandi bercerita, dulu kawasan tersebut memang dipenuhi oleh pabrik-pabrik.
Namun, sampah yang menumpuk itu berawal dari warga yang membuang sampah sembarangan
"Dulunya memang pabrik semua. Sampahnya dri warga buang-buang sekarepe dewek. Warga kan yang enggak tahu aturan. Saya sudah bilang jangan buang sampah, enggak dihiraukan, lama-lama ya numpuk," tuturnya.
Baca juga: Ketika Anak-anak dan Kambing Bergelut dengan Sampah di Kampung Bengek
Saat ini warga sudah dilarang untuk membuang sampah di lokasi tersebut.
Setelah dibersihkan, kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan sudah semakin meningkat.
Salah seorang warga, Ati (55), mengatakan, warga bergotong royong membakar sampah yang mulai menumpuk.
"Warga bersihin, dibakarin, biar enggak terlalu banyak. Tadinya kan penuh," ujar Ati.
Sebagian besar tempat tinggal para warga berbentuk rumah panggung.
Kampung tersebut menjadi rumah bagi warga yang mengungsi karena kepadatan dan tingginya biaya hidup di ketiga RT tersebut.
Sebagian besar mata pencarian warga Kampung Bengek ialah nelayan, buruh, dan pemulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.