Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Depok Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19: Biar Bisa Tatap Muka dengan Murid

Kompas.com - 03/03/2021, 19:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 tahap 2 di Depok, Jawa Barat telah digelar sejak Senin (1/3/2021), termasuk bagi para tenaga pendidik.

Di Puskesmas Depok Jaya, vaksinasi mulai dilakukan terhadap 99 tenaga pendidik dari 23 sekolah yang ada di kecamatan tersebut.

Sejumlah tenaga pendidik melihat kesempatan vaksinasi sebagai upaya agar dapat sesegera mungkin bertemu siswa-siswi, yang digadang-gadang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang, apabila vaksinasi terhadap tenaga pendidik berlangsung sesuai target.

"Saya meminta (untuk divaksinasi)," ujar Fachri, seorang guru olahraga SD Anyelir 1, ketika ditanya soal instruksi vaksinasi dari kepala sekolah, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Mimpi Ibu Guru Siti Noorzanah, Bisa Mengajar Tatap Muka Sebelum Pensiun

"Kita sebagai tenaga pendidik juga sama seperti petugas kesehatan, petugas pelayanan di kelurahan, kita juga melayani masyarakat, melayani siswa. Biar pelayanan terhadap siswanya juga kita lebih maksimal, karena guru itu kan lebih banyak berinteraksi dengan orangtua dan dengan siswa," jelasnya.

Fachri menyebutkan, meski dalam situasi pembelajaran jarak jauh, namun acapkali harus digelar komunikasi tatap muka antara guru-guru.

Ia mengaku cukup menanti berakhirnya pembelajaran jarak jauh. Menurut Fachri, bukan hanya para murid yang merindukan pembelajaran tatap muka, melainkan juga para guru.

"Justru itu yang kita tunggu, (pembelajaran) tatap muka itu, makanya kenapa saya mengajukan vaksin, biar segera cepat berakhir lah pandemi ini. Jadi kita bisa cepat tatap muka dengan anak-anak," tambahnya.

Kepala SD Anyelir 1, Sri Suparni juga menuturkan hal serupa. Ia menyambut antusias vaksinasi Covid-19 bagi dirinya dan kolega agar dapat segera imun terhadap virus SARS-CoV-2.

"Alhamdulillah, reaksinya sih tidak berdampak macam-macam. Saya berharap, dengan kita divaksin, kita jadi lebih imum dan ke depannya kita bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran, terutama di sekolah, seperti masa sebelum Covid-19," ujar Sri kepada wartawan.

Baca juga: Pemprov DKI Tolak Permintaan Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga Anggota DPRD

Ia mengklaim, antusiasme koleganya juga tinggi terhadap vaksinasi ini. Lantaran keterbatasan stok vaksin, baru 4 dari 30 tenaga pendidik yang dapat divaksinasi.

"Kebetulan, kalau yang memang sesuai dengan kriteria penerima vaksin, kami bersedia semua, tidak ada penolakan. Alhamdulillah, karena kami memiliki kesadaran bahwa ini diperlukan untuk persiapan pembelajaran dalam rangka pelayanan kami di dunia pendidikan terhadap putra-putri," ungkap Sri.

"Dalam rangka persiapan (pembelajaran jarak jauh) ini, kami bersedia sekali untuk divaksinasi," tutupnya.

Pekan lalu, Dinas Pendidikan Kota Depok menyatakan telah mengirim usulan 18.850 tenaga pendidik agar divaksinasi Covid-19.

Namun, lantaran jumlah vaksin yang tersedia belum memadai, baru 33.400 dosis untuk seluruh kalangan rentan di Kota Depok.

Sementara baru sekitar 3.400-3.500 tenaga pendidik di Depok yang akan menerima vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com