TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang memperbaiki 14 tanggul yang rusak akibat banjir di Kota Tangerang, Banten, pada Februari 2021.
Kepala Bidang Operasional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang Agus Tholib menyatakan, 14 tanggul itu tersebar di berbagai kecamatan di Kota Tangerang.
Ia menyebutkan, tanggul-tanggul tersebut mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Baca juga: Terjebak Arus Deras, Korban Banjir di Kabupaten Bekasi Buat Tenda Darurat di Tanggul
"Sekarang perbaikannya masih perbaikan sementara dulu, karena ada perubahan anggaran," kata Agus pada awak media, Senin (8/3/2021).
”Jadi, setelah itu, baru kami selesaikan semua tanggul yang jebol," sambung dia.
Ia menyatakan, tingkat kerusakan sedang berupa kebocoran di dinding tanggul. Hal itu terjadi karena retakan di dinding dan limpahan dari air yang memasuki celah-celahnya.
Baca juga: Banjir di Pondok Gede Permai Surut, Perbaikan Tanggul Jebol Mulai Dilakukan
Sedangkan, tanggul yang jebol termasuk dalam kerusakan berat. Penyebab jebolnya dinding tanggul, lanjut Agus, karena tanggul yang ada tidak kuat menahan terjangan banjir.
Perbaikan sementara yang dilakukan, kata Agus, hanya menggunakan kisdam atau karung berisi pasir. Kisdam tersebut lantas diletakkan di beberapa titik tanggul yang bocor atau jebol.
"Jadi, kami tangani dulu dengan kisdam untuk jangka pendek. Pengerjaan penambalannya dilakukan oleh Bidang Operasional," ujar dia.
Agus menambahkan, pihaknya hendak memperbaiki secara permanen kerusakan yang ada usai perubahan anggaran dilakukan.
Akan tetapi, Dinas PUPR Kota Tangerang tak akan membetulkan seluruh titik tanggul yang rusak.
Sebab, menurut dia, ada beberapa tanggul yang termasuk kewenangan dari pemerintah pusat.
"Pengerjaannya nanti itu dibagi. Ada yang kami kerjakan, ada yang dikerjakan (pemerintah) pusat," ucapnya.
Untuk diketahui, Kota Tangerang dilanda banjir di sejumlah titik di 12 kecamatan yang ada pada Sabtu (20/2/2021) lalu.
Banjir yang melanda di kota tersebut mencapai 4 meter di sejumlah lokasi.
Di beberapa tempat, banjir baru surut bahkan usai enam hari merendam permukiman warga.
Penyebab banjir di lokasi-lokasi tersebut diakibatkan oleh dua hal, yakni intensitas hujan tinggi, serta jebolnya beberapa tanggul yang mengakibatkan air di tanggul tersebut melimpah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.