Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Selidiki Penemuan Potongan Kaki dalam Plastik di Japos Tangsel

Kompas.com - 23/03/2021, 16:30 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aparat Polres Tangerang Selatan masih menyelidiki penemuan potongan kaki sebelah kanan di Perumahan Japos Graha Lestari, Pondok Aren Tangerang Selatan.

Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui asal potongan kaki tersebut dan penyebab bagian tubuh manusia itu bisa berada di kawasan perumahan Japos.

"Belum (ada informasi terbaru). Kami masih selidiki," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra kepada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Potongan Kaki Timpa Lapak PKL di Setiabudi, Diduga Jatuh dari Apartemen

Tim medis di RSUD Kabupaten Tangerang juga belum bisa mengidentifikasi lebih lanjut potongan kaki yang diduga bagian tubuh seorang pasien Diabetes Milletus tersebut.

"Belum, karena baru potongan kaki saja," kata Angga.

Sebelumnya, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, hasil pemeriksaan tim medis RSUD Kabupaten Tangerang, ditemukan luka pada potongan kaki tersebut.

Secara medis, luka tersebut mengarah pada seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus.

"Di potongan kaki itu ditemukan luka, yang mana luka itu diduga adalah penderita diabet melitus," ujar Iman kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).

Selain itu, kata Iman, tim medis menduga bahwa kaki tersebut dipotong lewat tindakan operasi amputasi bagian tubuh.

Baca juga: Potongan Tubuh di Setiabudi, Polisi: Korban Melompat dari Lantai 23 Apartemen

Kendati demikian, kepolisian belum dapat memastikan asal potongan kaki tersebut sampai akhirnya berada di samping Masjid An Ni'mah.

"Kami masih lakukan penyelidikan terus. Kami coba menggali berbagai info dari rumah sakit ataupun balai pengobatan," ungkapnya.

Bagian tubuh manusia itu pertama kali diketahui keberadaannya oleh Soni Azharudin, warga setempat bersama pengurus masjid pada Jumat pagi, dalam kondisi terbungkus plastik.

"Jam 07.00 WIB tadi saya abis jogging, lagi duduk-duduk. Terus pengurus masjid lagi beres-beres masjid buat jumatan minta tolong. Ada plastik mencurigakan dari kemarin, minta tolong bantuin buka," ujar Soni saat diwawancarai, Jumat (19/3/2021).

Soni bersama pengurus masjid langsung mengecek plastik sampah berwarna hitam yang tergeletak di tembok samping masjid Jami An Ni'mah itu.

Saat dibuka, dia mendapati bungkusan berwarna kuning berbau menyengat yang rekatkan menggunakan selotip.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com