Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Dua Kamar Apartemen di Neglasari Kota Tangerang Disegel

Kompas.com - 01/04/2021, 19:36 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang menutup paksa dua kamar di salah satu apartemen di Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (31/3/2021).

Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang Ghufron menyatakan, penyegelan dilakukan lantaran dua kamar itu diduga dijadikan tempat praktik prostitusi oleh SA dan SF.

"Kami menahan dua terduga PSK (pekerja seks komersial), dan didapati bukti-bukti yang mengarah ke sana (praktik prostitusi)," papar Ghufron saat dikonfirmasi, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Tak Ada Muncikari, Satpol PP Tangsel Tak Limpahkan Temuan Prostitusi Online di Hotel ke Polisi

Satpol PP menemukan alat bukti berupa sejumlah alat kontrasepsi yang telah terpakai di dua kamar tersebut.

Kata Ghufron, pihaknya juga menemukan beberapa percakapan berisi transaksi yang dilakukan dua PSK itu dengan kliennya melalui aplikasi percakapan di ponsel mereka.

"Pada aplikasi di HP mereka, didapati beberapa bukti transaksi," ujar Ghufron.

"Sekarang keduanya sudah di Dinsos (Dinas Sosial) Kota Tangerang untuk dibina," imbuhnya.

Baca juga: Satpol PP Belum Segel 4 Hotel yang Jadi Lokasi Prostitusi di Serpong

Ghufron berujar, kedua PSK itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2005 tentang Larangan Prostitusi.

Dalam kesempatan itu, dia berharap warga Kota Tangerang mampu memberikan informasi bila menemukan indikasi pelanggaran peraturan.

"Jika di sekitar ditemukan indikasi pelanggaran peraturan, kami harap dukungan dan peran serta masyarakat untuk memberikan info ke kami," harap Ghufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com