Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sebut Pesepeda yang Meninggal di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Berpengalaman Road Bike

Kompas.com - 23/05/2021, 12:14 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - John (62), pesepeda road bike yang meninggal dunia saat melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta disebut sudah berpengalaman bersepeda menggunakan road bike.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari saat dihubungi, Minggu (23/5/2021) pagi.

“Beliau rutin (bersepeda). Dari pihak keluarga menyampaikan beliau rutin setiap hari naik sepeda,” ujar Rudy.

Rudy menambahkan, John rutin bersepeda dilihat dari riwayat jarak yang ditempuh berdasarkan aplikasi Garmin di sepeda.

Baca juga: Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Korban Punya Riwayat Penyakit Jantung

Rudy menyebutkan, John setiap hari bersepeda menggunakan road bike.

Sebelumnya, John ditemukan meninggal dunia di JNLT Kampung Melayu-Tanah Abang.

Ia diduga meninggal karena serangan jantung.

John dilaporkan pesepeda yang melintas dan melihat John dalam posisi pingsan.

“Kemudian kita langsung hubungi ambulance yang sudah disediakan dan langsung menuju ke lokasi, informasi dari ada pada saat kejadian,” kata Rudy.

Saat ditemukan, John duduk bersandar di tembok JLNT Kampung Melayu-Casablanca.

Sepeda milik John juga sudah disandarkan ke tembok.

“Diduga seperti itu (terkena serangan jantung). Keluarganya juga mengaminkan punya riwayat jantung,” ujar Rudy.

John memiliki riwayat penyakit jantun dan pernah dipasang ring di jantungnya.

Rudy mengatakan, pemasangan ring di jantung John dilakukan pada 15 tahun yang lalu. Ia menyebutkan, detak jantung John sudah tak normal.

Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang

John diduga kelelahan saat bersepeda di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.

Detak jantung John, lanjut Rudy, cukup tinggi jika dilihat dari aplikasi yang dibawa.

“Dilihat Garmin-nya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180,” kata Rudy.

“Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah deg-degan. Beliau 180 mungkin kecapean kemudian ada riwayat jantung,” tambah Rudy.

John sempat dibawa ke Rumah Sakit Tarakan menggunakan mobil ambulans milik AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Rudy mengatakan, pihak keluarga John sudah berada di Rumah Sakit Tarakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com