Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga dari Mitra GoSend Sameday Ditolak, Perwakilan Ungkap Alasannya...

Kompas.com - 09/06/2021, 11:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga sebagai bentuk aksi protes skema insentif ditolak untuk dipajang di depan kantor Gojek di kawasan Kemang Timur, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa (8/6/2021).

Perwakilan Gosend Sameday se-Jabodetabek, Yulianto Wibowo mengatakan, pihak Gojek bersikukuh untuk menaruh karangan bunga di dalam kantor Gojek.

“Dengan alasannya kalau kantor Gojek di Kemang Timur dekat rumah pejabat nanti malah mengundang keributan segala macam. Itu yang pertama,” ujar Yulianto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021) sore.

Ia kemudian membantah alasan yang dikemukakan pihak Gojek. Yulianto menyebutkan, pengiriman karangan bunga merupakan bentuk aksi damai dari GoSend Sameday.

Baca juga: Viral Rencana Mogok Massal Driver Gojek, Ketua Presidium: Belum Pasti

“Sekarang kan kita aksi damai, aksi damai yang jelas bahwasanya kita tak menyuruh setiap individu atau driver gosend untuk datang ke Kemang, setidaknya bunga kita sampai di Kemang dan dipajang di depan gitu loh. Menimbulkan keributannya dari mana,” ujar Yulianto.

Selain itu, pihak Gojek beralasan karangan bunga yang diletakkan di depan kantor bisa menimbulkan kemacetan. Ia pun membantah alasan tersebut.

“Kalau bisa menimbulkan kemacetan, abang boleh cek di kantor Gojek Kemang Timur itu ada lahan selokan saluran air yang ada kon blok yang bisa kita gunakan. Atau nanti kita senderin bungannya di tembok. Rencana awalnya sperti gitu. Masa iya kita kita timbulkan kemacetan? Emang kita naro di pinggir jalan raya? Kan enggak,” tambah Yulianto.

Baca juga: Kurir Gojek Mogok Narik, Keluhkan Bonus Rp 100.000 Jadi Rp 37.000

Pihak Gojek, lanjutnya, adanya karangan bunga akan bisa menimbulkan urusan dengan Satpol PP. Yulianto menyebutkan, pihak Satpol PP akan mengambil karangan bunga kiriman dari pihaknya.

“Kok diambil Satpol PP? Ini kan karangan bunga berita duka cita gitu loh. Kecuali kita gelar spanduk, kita gelar banner yang bikin kumuh, atau memang yang harus punya izin atau bayar pajak dan segala hal,” tambah Yulianto.

“Sedangkan Ini kan murni karangan murni buka cita gitu. Kenapa kita taruh bunga pagi, Satpol PP ambil siang. Kan ga masuk akal gitu,” kata Yulianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com