Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota 5.000 Terpenuhi, Pendaftaran Vaksinasi Warga 18 Tahun ke Atas di Kota Bogor Ditutup

Kompas.com - 20/06/2021, 17:02 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas sejak Sabtu (19/6/2021).

Saat ini, Pemkot Bogor telah menutup pendaftaran vaksinasi tersebut. Sebab, dari jumlah kuota yang disiapkan untuk 5.000 pendaftar telah terpenuhi.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tingginya animo masyarakat untuk mendapat vaksin membuat kuota sebanyak 5.000 itu langsung penuh.

"Karena peminatnya banyak, jatah 5.000 itu langsung habis semua," kata Bima, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: UPDATE 20 Juni: Sebaran 13.737 Kasus Baru Covid-19, 5.582 di Jakarta

Bima menuturkan, pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat umum ber-KTP Kota Bogor dan sudah terdaftar sebelumnya ini akan dilaksanakan pada Selasa (22/6/2021).

Lokasinya, sambung Bima, dibagi menjadi tiga titik, yaitu di Puri Begawan, Mal Lippo Ekalokasari, dan Mal Boxies 123.

Bima berujar, ke depan, Pemkot Bogor akan meminta tambahan vaksin ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memenuhi percepatan pelaksanaan vaksinasi yang ditargetkan menjangkau 700.000 warga Kota Bogor hingga Agustus 2021 mendatang.

“Nanti akan kami mintakan tambahan vaksinnya (ke Kemenkes). Target kami sehari 5.000 sampai 10.000 vaksin dan ditargetkan Agustus tuntas karena vaksin ini adalah kunci,” sebut Bima.

Baca juga: Rekor Baru Covid-19 di Jakarta dan Pesan Anies Agar Tidak Menyesal

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta vaksinasi adalah ber-KTP Kota Bogor dan berusia 18 tahun ke atas.

Kemudian, masyarakat mendaftar melalui link http://bit.ly/DAFTARVAKSINMASSAL_BATCH1.

Setelah melakukan pendaftaran, peserta akan mendapatkan jadwal dan lokasi vaksinasi.

"Jadi diatur jam datang dan tempatnya di mana. Jika ada pendaftar yang datang bukan pada jamnya, maka tidak akan dilayani,” ungkap Retno.

"Mekanisme pendaftaran ini untuk mengatur agar pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan dengan tertib dan tidak menimbulkan kepadatan yang menyebabkan risiko penularan Covid-19," tambah dia.

Baca juga: Rekor Baru Covid-19 Dua Hari Berturut-turut dan Warga Jakarta yang Tak Pernah Belajar

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap orang atau lembaga yang mengatasnamakan tim vaksinasi maupun tautan-tautan pendaftaran di WhatsApp dan lain sebagainya.

Retno menyampaikan, masyarakat dapat mencari informasi resmi tentang vaksinasi melalui media sosial atau situs resmi Pemerintah Kota Bogor (IG: @pemkotbogor | web: kotabogor.go.id) dan Dinas Kesehatan Kota Bogor (IG: @dinkeskotabogor | web: dinkes.kotabogor.go.id).

“Akhir-akhir ini banyak beredar tentang link pendaftaran atau informasi tentang pelaksanaan vaksinasi yang disebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Diimbau untuk berhati-hati agar tidak ada penyalahgunaan data warga,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com