Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tenaga Kesehatan di RS dan Puskesmas di Depok Terpapar Covid-19

Kompas.com - 25/06/2021, 16:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, menyatakan bahwa membeludaknya pasien Covid-19 saat ini berdampak pada penularan terhadap tenaga-tenaga kesehatan, baik di rumah sakit maupun puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengonfirmasi  bahwa jumlah tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya yang terpapar Covid-19 saat ini mencapai puluhan.

"Banyak informasi dari rumah sakit, puskesmas, banyak nakes yang kena. Berapanya saya belum didata, saya belum dapat datanya," kata Novarita kepada wartawan , Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 Membeludak, Depok Pilih-pilih Warga Isolasi Mandiri yang Diberi Obat

"Ada yang isolasi mandiri di rumah, ada yang dirawat," ujar dia.

Novarita mengakui, situasi ini secara otomatis menyebabkan berkurangnya kemampuan pelayanan terhadap pasien Covid-19.

Para nakes yang sehat terpaksa bekerja dengan sif kerja lebih panjang untuk menambal posisi nakes yang sedang isolasi dan dirawat.

Para nakes yang terpapar Covid-19 sejauh ini disebut Novarita dalam kondisi yang "masih bisa tertanggulangi".

Ia berharap, Kota Depok bisa segera memperoleh tambahan nakes dari Pemprov Jawa Barat.

Sementara itu, untuk puskesmas, Pemerintah Kota Depok tengah membahas rencana merekrut relawan untuk membantu kerja puskesmas yang sangat berat belakangan ini karena lonjakan kasus Covid-19 yang begitu tinggi.

"Sekarang lagi proses minta ke provinsi karena provinsi kan buka rekrutmen lewat pikobar. Mudah-mudahan bisa dapat," ungkap dia.

"Sementara ya dengan sumber daya yang ada, diatur sif-sifnya, jam kerjanya," kata Novarita.

Ia memohon kepada warga Depok agar memahami bahwa kesulitan yang melanda saat ini merupakan masalah bersama.

Baca juga: RS Hampir Penuh, Satgas Covid-19 Depok Sebut Kondisi Sudah Sangat Berat

"Mohon juga masyarakat memahami keadaan seperti ini. Jadinya tuntutannya juga jangan terlalu. Kayaknya banyak keluhan, ini lambat. Harusnya kita sama-sama, karena permasalahan ini tidak hanya masalah pemerintah tapi masalah kita bersama," ujar Novarita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com