Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Bahaya dan Kiat Menjaga Paru-paru Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 02/07/2021, 07:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain di ambang kolaps. Pasien Covid-19 yang tidak bergejala berat kini diarahkan agar isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

Namun, belakangan, muncul laporan pasien Covid-19 meninggal dunia saat isolasi mandiri, lantaran mengalami perburukan kondisi tanpa sempat tertangani dengan baik.

Lantas, apa saja tanda-tanda perburukan kesehatan yang mesti diwaspadai ketika sedang melakukan isolasi mandiri?

Baca juga: Positif Covid-19, Pria 52 Tahun di Warakas Meninggal Saat Isolasi Mandiri

Melalui siaran Ask The Expert: Antigalau Isoman Terpantau di Era COVID Varian, dokter spesialis penyakit dalam RS Universitas Indonesia U(I), Muhammad Hafiz Aini, menuturkan bahwa ada dua hal utama yang harus dipantau untuk mengetahui tanda-tanda perburukan.

Periksa saturasi oksigen, suhu tubuh, dan gejala

Dua hal utama itu yakni membandingkan gejala yang dirasakan dan pemeriksaan menggunakan alat, utamanya oxymeter dan termometer.

Saturasi oksigen jadi hal yang vital untuk dipantau selama isolasi mandiri. Sebab, kondisi perburukan kerapkali terjadi bersamaan dengan menurunnya saturasi oksigen.

Namun, jangan terpaku pula pada nilai saturasi oksigen yang tertera pada oxymeter semata, karena tanda-tanda kegawatan juga dapat dikenali dari gejala.

"Kita juga harus lihat gejala. Apakah demam terus-menerus, apakah ngos-ngosan, apakah sesak napas? Karena walaupun demamnya turun, lalu saturasinya di atas 95 (baik), tapi kok sesak napas, itu juga tanda bahaya," kata Hafiz, Kamis (1/7/2021).

"Pastikan jangan hanya terpaku pada saturasi atau termometer, tapi juga gejalanya," tambahnya.

Periksa alat

Selain itu, pastikan alat-alat yang dipakai untuk memantau kondisi tubuh saat isolasi mandiri dalam keadaan berfungsi optimal.

"Kalau pasiennya sedang-sedang saja, tapi kok saturasinya rendah, di bawah 95, tapi kok (kesehatannya) bagus, maka pastikan dulu alatnya, misalnya, apakah baterainya baik," kata Hafiz.

Baca juga: Kiat Pemulihan Paru-paru Saat Isolasi Mandiri, dari Prone hingga Senam

Untuk memeriksa oxymeter berfungsi optimal, pastikan suhu tangan dalam keadaan hangat.

"Karena kalau dingin, biasanya (nilai saturasi di oxymeter) lebih turun. Dan, pastikan 10 jarinya diperiksa, untuk memastikan apakah memang (saturasi oksigen) rendah," kata dia.

Segera ke fasilitas kesehatan bila alami kegawatan/perburukan

Hafiz menyerukan pasien Covid-19 yang mengalami tanda-tanda kegawatan agar segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

"Yang namanya kegawatan, apa pun yang terjadi harus dilaporkan, dan pasien harus mendapatkan pelayanan yang lebih, dibawa ke faskes terdekat," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com