Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang, Terdapat 6.867 Orang dalam Perawatan

Kompas.com - 08/07/2021, 11:51 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta mengalami sedikit penurunan, setelah sebelumnya mengalami peningkatan.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian menjelaskan, pasien Covid-19 di Tower 4, 5, 6, 7 Wisma Atlet Kemayoran mencapai 5.899 orang hingga Kamis (8/7/2021).

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding data sebelumnya pada Rabu (7/7/2021) kemarin, yakni sebanyak 5.904 pasien Covid-19.

"Semula ada 5.904 orang dirawat di empat tower, berkurang lima orang. Saat ini pasien rawat inap 5.899 orang," ujar Aris dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Turun Saat Kasus Jakarta Naik, Ini Sebabnya

Sementara di Tower 8 Wisma Altet Pademangan, kata Aris, terdapat 968 pasien Covid-19 yang sampai hari ini masih menjalani rawat inap.

Jumlah ini berkurang 122 orang dari data Rabu kemarin yang jumlahnya mencapai 1.090 pasien.

"Wisma Atlet Pademangan atau Tower 8 jumlah pasien rawat inap 968 orang. Semula 1.090 pasien, berkurang 122 orang dari data kemarin," kata Aris.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang masih menjalani rawat inap di lima tower Wisma Atlet sebanyak 6.867 orang hingga Kamis ini.

Baca juga: Tiba di Indonesia, 3.594 Pekerja Migran Indonesia Dikarantina di Wisma Atlet Pademangan

"Semula yang dirawat inap 6.994 orang, berkurang 127 orang," kata Aris.

Meski jumlah pasien di Wisma Atlet mengalami penurunan, tren kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih menunjukkan tren meningkat.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 5.478 orang pada Rabu (7/7/2021) kemarin. Kasus Covid-19 aktif di Ibu Kota pun kini telah menembus angka 100.062 pasien.

Dari penambahan kasus pada Rabu kemarin, sebesar 13 persen atau setara 1.182 di antaranya merupakan anak berusia di bawah 18 tahun.

Rinciannya, 876 kasus merupakan anak usia 6-18 tahun, 306 lagi merupakan anak usia 0-5 tahun

"Sedangkan, 7.268 kasus adalah usia 19-59 tahun dan 916 kasus adalah usia 60 tahun ke atas," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com