Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja yang Meninggal karena Covid-19, Putra Asli Daerah Berjuang dari Bawah

Kompas.com - 12/07/2021, 08:55 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal dunia saat menjalani perawatan Covid-19 di Rumah Sakit Siloam, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, pada Minggu (11/7/2021).

Sebelum dirawat di RS Siloam di Tangerang, Eka sempat kesulitan mendapatkan kamar perawatan di wilayah kepemimpinannya sendiri. Saat itu, ICU di Kabupaten Bekasi sudah penuh.

Setelah dirawat selama lebih kurang 10 hari, pria yang memiliki riwayat penyakit jantung itu akhirnya meninggal dunia pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Bupati Bekasi Meninggal Dunia Setelah 10 Hari Dirawat karena Covid-19

Profil Eka

Dilansir bangeka.org, Eka Supria Atmaja atau biasa dipanggil Bang Eka merupakan Bupati Bekasi asli putra daerah yang berasal dari Desa Waluya.

Pria kelahiran Bekasi, 9 Februari 1973, ini menempuh pendidikan di SD Lemah Abang, SMP 2 Cikarang, SMA Cikarang, lalu kemudian meneruskan kuliah di Universitas Borobudur, Jakarta.

Kiprah Eka di pemerintahan dimulai ketika ia menjabat sebagai Kepala Desa Waluya selama dua periode, yakni pada 2001-2006 dan 2006-2012.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Bupati Bekasi karena Covid-19, Sempat Tak Kebagian ICU

Kemudian pada tahun 2014, ia mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi dan terpilih untuk menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi untuk periode 2014-2017.

Setelahnya, Eka diberi mandat untuk maju pada Pilkada Kabupaten Bekasi, menjadi Wakil Bupati mendampingi Neneng Hassanah Yasin.

Pada 2018, Neneng ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ditetapkan sebagai tersangka terkait pengurusan perizinan pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Bupati Bekasi Meninggal karena Covid-19, Ridwan Kamil hingga Anies Sampaikan Belasungkawa

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com