Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pria Ditemukan Tergeletak di Kios Makanan WIlayah Palmerah

Kompas.com - 12/07/2021, 20:26 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah pria ditemukan di sebuah kios makanan di Jalan Anggrek Rosliana, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, pada Senin (12/7/2021). Kios makanan tersebut dalam kondisi tutup saat peristiwa terjadi.

Pria tersebut diperkirakan berusia 40 tahun. Warga yang menemukannya langsung menutup jenazah tersebut dengan koran.

Peristiwa ini dikonfirmasi Ketua RT 05 Eli. Menurut dia, awalnya, pria tersebut sedang duduk-duduk di kios makanan.

Baca juga: Jenazah Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pintu Air Manggarai

"Saya dengar dari warga dia cuma duduk-duduk saja di sini awalnya," ungkap Eli saat dikonfirmasi Senin.

Eli memastikan, pria tersebut bukanlah warganya. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima dari warga, pria tersebut sudah berada di lokasi sejak tiga hari yang lalu.

Avando, warga setempat, mengatakan bahwa beberapa orang sempat memberikan makanan untuk pria tersebut pada Minggu (11/7/2021).

"Kemarin itu sama anak-anak masih di kasih roti," jelasnya.

Avando mengatakan, pria tersebut sempat menumpang tidur di kios makanan selama beberapa hari ke belakang, sebelum akhirnya wafat pada hari ini.

Baca juga: Pria Asal Kalideres Tiba-tiba Meninggal Dunia di Neglasari

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, pria tersebut tampak telentang di lantai kios makanan. Ia mengenakan baju berwarna hitam.

Sementara itu, Kanit Reksrim Polsek Palmerah AKP Hariyanto menyatakan bahwa polisi telah mengecek ke lokasi kejadian. Hariyanto mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui identitas korban.

"Masih mister X ya, sampai sekarang identitasnya belum ada. Sudah ada keterangan dari RT RW juga itu bukan warganya," kata Hariyanto dikonfirmasi.

Baca juga: Lagi Asik Mengobrol, Warga Tebet Tiba-tiba Jatuh Lalu Meninggal

Menurut Hariyanto, korban memiliki kulit sawo matang, rambut ikal, serta bertubuh kurus. Sementara, tinggi korban diperkirakan sekitar 160 sentimeter.

Hariyanto memastikan tak ada bekas kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Namun demikian, masih ada pemeriksaan yang dilaksanakan guna memastikan sebab kematian korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com