Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 di Tangsel Belum 100 Persen Cair

Kompas.com - 27/07/2021, 18:05 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pencairan insentif untuk tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan, Banten, hingga kini belum 100 persen.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan, pencairan insentif tenaga kesehatan di wilayah tersebut sudah mencapai 98 persen.

Artinya, masih ada sekitar dua persen tenaga kesehatan di Tangerang Selatan yang belum mendapatkan insentif.

"Untuk tenaga kesehatan yang ada di Tangerang Selatan sudah terealisasi lebih kurang 98 persen," ujar Tito di Balai Kota Tangerang Selatan, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Soroti BOR Covid-19 di Tangsel Tak Kunjung Turun, Mendagri: Masyarakat Sulit Dapat Tempat Perawatan

Menurut Tito, insentif untuk tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat dibayarkan menggunakan anggaran dari Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, fasilitas kesehatan yang dikelola oleh provinsi maupun kabupaten/kota, pencairan insentif tersebut dianggarkan oleh masing-masing pemerintah daerah.

Untuk itu, Tito meminta para kepala daerah segera menuntaskan pencairan atau pembayaran insentif tenaga kesehatan yang sudah dianggarkan.

Baca juga: Pemkot Tangsel Didesak Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19

Dia lalu meminta para kepala daerah untuk mengikuti jejak Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, yang sudah selesai membayarkan insentif kepada seluruh tenaga kesehatan di wilayahnya.

"Rekan-rekan Gubernur, Bupati, Wali Kota, tolonglah insentif tenaga kesehatan yang dianggarkan, sudah ada, dicairkan," kata Tito.

"Tinggal dipanggil saja kepala Bappeda, BPKAD, Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, laporkan sebentar. Perintahkan untuk segera dicairkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com