Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri 2.000 Tabung Oksigen yang Diimpor secara Ilegal

Kompas.com - 28/07/2021, 08:36 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya tengah menelusuri adanya 2.000 tabung oksigen yang diimpor secara ilegal oleh sebuah perusahaan untuk kemudian dijual dengan harga di atas rata-rata pasaran.

Temuan ini merupakan pengembangan dari kasus importasi dengan modus pemalsuan jenis barang yang telah diungkap oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

"Hasil penyelidikan kami, dari satu perusahaan ini saja ada lebih dari 2.000 (tabung oksigen) yang masuk secara ilegal dan ini baru sebagian," kata Hengki di Jakarta, Selasa.

Baca juga: 138 Tabung Oksigen Hasil Sitaan Polisi Diserahkan ke Rumah Sakit

Pada pekan sebelumnya, Polres Jakarta Pusat telah menangkap distributor dan importir yang memainkan harga tabung oksigen di atas harga normal atau harga eceran tertinggi (HET).

Barang bukti yang diamankan, yakni 166 tabung oksigen dengan berbagai ukuran mulai dari 1 meter kubik; 1,5 meter kubik dan 2 meter kubik; serta 126 regulator oksigen. Barang bukti itu kini sudah disalurkan ke fasilitas kesehatan di Jakarta untuk membantu penanganan Covid-19.

Hengki menjelaskan bahwa barang bukti tersebut baru sebagian yang disita dari kasus yang masih dikembangkan.

Baca juga: Pemprov DKI Salurkan 138 Tabung Oksigen Hasil Sitaan Polisi ke Puskesmas

Polres Metro Jakarta Pusat pun bekerja sama dengan Kejari Jakarta Pusat dan intelejen Kodim guna memantau daerah-daerah yang melakukan penjualan tabung di atas HET.

"Ini baru sebagian. Nanti kalau ada sitaan lagi, kita berkoordinasi dengan Criminal Justice System dengan Kejari dari penetapan pengadilan, kemudian akan kita serahkan kepada Pemprov DKI untuk diserahkan kepada masyarakat," kata Hengki.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto menjelaskan, distributor tersebut menjual tabung oksigen hingga dua sampai tiga kali lipat dari harga normal. Perusahaan distributor dan importir tabung oksigen tersebut berlokasi di Harco Glodok, Mangga Dua, Jakarta Barat.

"Sebenarnya sejak bulan April sudah ada dua ribu tabung yang masuk ke Indonesia melalui importir tersebut. Waktu itu kita amankan sejumlah 166 tabung. Proses penyidikan tetap berlangsung dan kita sudah menetapkan tersangka," kata Setyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com