Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Penumpang, MRT Jakarta Sesuaikan Headway dan Tutup Sejumlah Stasiun

Kompas.com - 02/08/2021, 17:54 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta memberlakukan jam operasional baru dan headway antar-rangkaian kereta yang lebih panjang per 2 Agustus 2021.

Hal ini dilakukan lantaran jumlah penumpang yang berkurang drastis selama masa PPKM darurat dan PPKM level 4 di Jakarta, dan juga pertimbangan efisiensi operasional.

"Penyesuaian ini dilakukan setelah melakukan evaluasi penerapan headway pada minggu sebelumnya yang dinilai cukup efektif dalam membatasi mobilitas masyarakat, khususnya untuk pengguna MRT Jakarta," ungkap Plt Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Selain itu, penyesuaian layanan tersebut juga dilakukan lantaran sedikit masyarakat yang masih menggunakan MRT di masa PPKM Darurat dan PPKM level 4,

Baca juga: Penumpang MRT Jakarta Turun Selama PPKM Darurat dan Level 4, Hanya 5 Persen dari Kapasitas

"Saat ini penumpang MRT Jakarta hanya sekitar 5.000 penumpang per hari. Jadi hanya sekitar 5 persen kapasitas yang ada," ungkap Tomo.

Selain memperpanjang headway antar-rangkaian, MRT Jakarta juga menutup sementara Stasiun Haji Nawi, Stasiun ASEAN, dan Stasiun Setiabudi Astra.

Tomo mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk mendukung optimalisasi pembatasan mobilitas masyarakat yg diberlakukan oleh pemerintah sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19

"Selain itu, juga dengan pertimbangan efisiensi operasional seiring dengan jumlah penumpang yang sudah sangat sedikit," lanjut dia.

Baca juga: Pendapatan Non-tiket Capai Rp 258 Miliar, Penyelamat Bisnis MRT Jakarta

Meski dilakukan perpanjangan headway dan penutupan sejumlah stasiun, PT MRT Jakarta menjamin layanan tetap optimal.

Penyesuaian baru

Adapun jam operasional MRT Jakarta pada hari biasa barlangsung mulai Senin hingga Jumat, sejak pukul 06.00-20.30 WIB.

Sementara, headway alias jeda waktu kedatangan antar-kereta pada hari kerja yang sebelumnya 10 menit menjadi 15 menit.

Sedangkan pada akhir pekan atau hari libur, MRT Jakarta mulai beroperasional pukul 06.00-20.00 WIB.

Untuk, headway antar-kereta saat akhir pekan tetap selama 20 menit.

Adapun persyaratan menaiki MRT Jakarta masih sama seperti masa PPKM darurat, yakni wajib membawa Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP).

STRP wajib ditunjukan saat pemeriksaan di stasiun kecuali untuk pegawai kementerian, lembaga, daerah, dan tenaga medis penanganan pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com