Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Hermes, Saksi Sibuknya Kawasan Harmoni yang Sempat Hilang

Kompas.com - 10/08/2021, 08:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Siapa tak tahu kawasan Harmoni? Terletak di jantung Ibukota, kawasan Harmoni merupakan salah satu wilayah yang sibuk sekaligus penting.

Istana Negara dan Istana Merdeka terpaut tak jauh dari Harmoni. Sebagai salah satu lokasi vital denyut aktivitas Jakarta, Harmoni juga memiliki halte sentral bus Transjakarta.
Masuk ke kawasan Harmoni, pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor akan melihat sesosok patung yang berdiri di atas bola.

Kepala dan matanya menengadah ke langit. Satu tangannya seakan menuding angkasa, sementara tangan lainnya memegang tongkat bersayap yang terbelit sepasang ular.

Patung itu ada di di sisi kiri jembatan jika seseorang melintas dari arah Jalan Hayam Wuruk. Ia merupakan patung Hermes.

Baca juga: Kisah Harmoni, Kawasan Dagang dan Pesta hingga Cerita Patung Hermes yang Sempat Hilang

Bukan patung asli

Arsip Kompas.com menuliskan, Patung Hermes yang dapat kita saksikan di kawasan Harmoni sejatinya bukan patung asli. Patung ini adalah replika hasil keajaiban tangan seniman Yogyakarta, Arsono.

Lantas, di mana patung Hermes yang asli?

Patung Hermes awalnya dipasang di sana oleh pemerintah kolonial Belanda ketika jembatan Harmoni dibuat sekitar tahun 1905.

Ia setia berdiri di atas bola itu hingga diberitakan lenyap pada tahun 1999, sekitar bulan Agustus.

Ketika itu, semua bertanya-tanya, ke mana Hermes menghilang?

Keberadaannya sempat sumir hingga akhirnya Pemprov DKI Jakarta menyampaikan pengumuman penting. Patung Hermes “diungsikan” oleh pemerintah untuk menjaga kelestariannya.

Baca juga: Mengenal Patung MH Thamrin, Monumen Pahlawan Kemerdekaan Asli Tanah Betawi

Posisi patung Hermes kala itu sudah mulai doyong ke arah kali di bawah jembatan. Gara-garanya, penyangganya pernah tertabrak mobil. Keadaan itu membuat nasib patung Hermes dalam bahaya, karena bisa sewaktu-waktu tercebur ke kali.

Ketimbang jatuh ke kali, maka petugas Dinas Pekerjaan Umum menyelamatkan patung berbahan perunggu 70 kilogram itu ke kantor mereka.

Pemprov DKI Jakarta kemudian memutuskan untuk membuat replika patung tersebut. Biaya yang diperlukan untuk membuat tiruan patung Hermes disebut mencapai Rp 150 juta.

Ongkos ini terhitung murah dibandingkan dengan kerugian yang harus ditanggung apabila patung Hermes yang asli hilang. Sebab, patung Hermes yang asli ditaksir berharga Rp 1 miliar pada tahun 2000.

Baca juga: Bung Karno dan Kisah di Balik Wajah Ramah Pemuda pada Monumen Selamat Datang

Siapa Hermes?

Hermes atau Mercurius adalah dewa perdagangan dalam mitologi Romawi. Tiada yang tahu mengapa pilihan jatuh kepada Dewa Hermes untuk dibuatkan patung di kawasan Harmoni.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com