Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAKMI: Kasus Vaksin Kosong Jadi Alarm Proporsi Beban Kerja Nakes

Kompas.com - 12/08/2021, 19:39 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) meminta ada perhatian khusus atas beban kerja tenaga kesehatan (nakes).

Dilansir dari Antara, anggota Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra meminta kasus perawat yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada warga di Pluit, Jakarta Utara, menjadi sinyal beratnya beban kerja nakes.

Ia menilai, kejadian ini bukan hanya soal vaksin kosong tetapi juga alarm beban kerja nakes yang seharusnya bisa lebih baik.

"Ini bukan persoalan sekadar isu vaskinnya kosong atau tidak tapi ada beban kerja, ada beban psikologi, ada traumatik, prosedur, tata laksana yang harus lebih baik,” kata Hermawan Saputra dalam diskusi "Vaksinasi Menuju 'Herd Immunity'” di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Kasus Vaksin Kosong di Pluit Dihentikan, Persatuan Perawat Pastikan Tak Ada Sanksi

Ia menilai, perlu dilakukan peninjauan kembali atas beban kerja tenaga kesehatan. Apakah beban tersebut sudah sejalan dan proporsional untuk melayani penduduk divaksin.

Hal ini mengingat cakupan vaksinasi yang luas. Ia mengatakan, satu orang bisa menyuntikkan vaksin ratusan kali dalam satu waktu.

Lebih lanjut, Hermawan menilai tekanan yang diterima para tenaga kesehatan dalam giat vaksin ini luar biasa.

"Karena ‘coverage’ begitu luas, tekanan terhadap ‘health workforce’ ini luar biasa, maka kualitas dan keamanan ini menjadi terganggu,” katanya.

Baca juga: Pelapor dan Penyuntik Vaksin Kosong Sepakat Berdamai, Status Tersangka Dicabut

Oleh karenanya, Hermawan menyarankan, apabila ingin memperluas cakupan vaksinasi dan memudahkan akses kepada masyarakat, maka perli penyesuaian beban yang bisa dilaksanakan oleh para nakes.

Sedangkan untuk menjamin efektivitas vaksinasi, ujar dia, perlu didukung ketersediaan vaksin yang tak hanya dijamin oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, namun juga TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan, bahkan partai politik untuk terlibat melakukan vaksinasi.

“Ini inisiatif yang bagus, bagian dari kolaborasi pentahelix, kalau tidak dikawal, jaminan kualitas, mutu berkaitan dengan ketersediaan ini bisa menjadi ancaman, ini tantangan vaksinasi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com