Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margo City Masih Ditutup Setelah Plafon dan Tembok Ambruk

Kompas.com - 22/08/2021, 10:59 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Margo City di Depok, Jawa Barat, masih ditutup sementara pada Minggu (22/8/2021) setelah insiden ambruknya plafon dan tembok bangunan yang mengakibatkan 11 orang luka-luka, Sabtu kemarin.

Pada Minggu pagi, akses utama untuk masuk dan keluar ke mal itu ditutup dengan pagar kawat berduri. Pintu masuk parkir kendaraan roda dua dan roda empat juga ditutup dan tidak bisa dilewati pengunjung maupun karyawan. Sejumlah petugas keamanan bersiaga di setiap akses masuk mal tersebut.

Baca juga: 4 Orang Luka Bakar Dalam Insiden Plafon dan Tembok Ambruk di Margo City

Tampak sejumlah karyawan tenan tidak diperkenankan masuk ke Mal Margo City dan hanya bisa menunggu di area luar.

Para karyawan itu duduk di area luar sambil menunggu informasi apakah akan diperbolehkan masuk, atau diliburkan sementara seiring dengan tidak beroperasinya mal tersebut.

"Iya karena malnya ditutup. Jadi enggak boleh ada yang masuk karyawan juga. Padahal kalau karyawan dari pagi, jam 08.00 WIB juga sudah boleh masuk," kata NA, karyawan tenan di lokasi itu, Minggu.

 NA dan rekan-rekan masih menunggu kepastian dari tempat kerja mereka apakah tetap bekerja atau diliburkan sementara.

"Iya lagi tunggu informasi dulu. Tadi sih beberapa teman di tempat lain sudah diumumin, diliburkan dulu hari ini. Enggak tahu berapa harinya," kata dia.

Plafon dan tembok bangunan di Margo City, Depok, roboh pada Sabtu sore kemarin pukul 16.30 WIB. Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, kejadian tersebut disebabkan lift barang yang terjatuh dari lantai 3. Lift barang yang jatuh itu menimbulkan dentuman keras yang terdengar seperti ledakan.

"Saya tegaskan sekali lagi, hasil dari tim Gegana, tidak ada ledakan bom, melainkan lift barang yang jatuh," kata Imran, Sabtu.

Dia menduga, konstruksi bangunan tidak kuat menahan beban lift barang sampai akhirnya terjatuh.

"Konstruksi bangunan yang tidak kuat menahan beban lift barang sehingga jatuh dari lantai tiga ke lantai satu," ujar Imran.

Sedikitnya 11 orang terluka dalam peristiwa tersebut. Tiga orang dibawa ke Rumah Sakit Universitas Indonesia dan delapan lainnya ke Rumah Sakit Bunda Margonda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com