DEPOK, KOMPAS.com - Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APBI) Kota Depok berharap pemerintah kota mempercepat laju vaksinasi Covid-19 yang saat ini masih lamban demi pemulihan ekonomi.
Ketua APBI Kota Depok Sutikno menyebutkan bahwa saat ini jumlah pengunjung mal baru mencapai 20 persen, kendati sejak pekan lalu mal-mal di Depok sudah diizinkan beroperasi dengan jumlah pengunjung maksimum 25 persen dari kapasitas.
"Pengunjung mal baru mulai meningkat, belum balik sempurna," kata Sutikno ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Selasa (24/8/2021).
Baca juga: PPKM Turun Jadi Level 3, Asosiasi Pusat Belanja Depok Lega
"Saya harapkan, ke depan dengan adanya vaksinasi terus-menerus oleh pemda setempat yang saat ini masih rendah di Depok, saya harapkan bisa meningkat (capaian vaksinasi Covid-19) lah seperti di Jakarta," ungkapnya.
Sutikno menilai, semakin banyak warga yang telah divaksinasi Covid-19, maka warga semakin relaks untuk berkunjung ke mal dan tidak merasa takut.
"Dengan adanya vaksinasi yang sudah merata, dan dengan persentase yang lebih besar nantinya, dan mudah-mudahan ekonomi bisa tumbuhlah dengan adanya itu," ujarnya.
Baca juga: Mal di Depok Kembali Beroperasi, Asosiasi Pusat Belanja: Jumlah Pengunjung Baru 20 Persen
"Sekarang saya lihat kalau di sekolah-sekolah, di polres, polsek, ada vaksinasi, itu bagus banget," jelas Sutikno.
Pekan ini, dengan berlakunya PPKM level 3, pusat-pusat perbelanjaan di Kota Depok diizinkan beroperasi dengan jumlah pengunjung maksimum 50 persen dari kapasitas.
Pengunjung mal harus sudah divaksinasi Covid-19 minimum dosis pertama, dibuktikan dengan cara memindai kode pada sertifikat vaksinasi lewat aplikasi PeduliLindungi.
Seluruh pusat perbelanjaan yang tersebar di Depok diklaim sudah siap untuk menyaring pengunjung berdasarkan status vaksinasinya.
Baca juga: Seluruh Mal di Depok Diklaim Siap Jalani Ketentuan Scan Barcode PeduliLindungi
Sutikno berharap agar syarat ini, alih-alih menghambat warga Depok yang ingin kembali ke mal, justru dapat memicu mereka untuk segera mendaftarkan diri pada program vaksinasi Covid-19.
"Dengan itu kan orang dipaksa (untuk vaksinasi Covid-19). Orang mau naik kereta saja harus pakai sertifikat vaksin. Sehingga saya harapkan masyarakat yang pasti ke mal otomatis harus vaksin, tidak bisa belum vaksin," tutur Sutikno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.