Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelajaran Tatap Muka Sebentar Lagi, Para Guru Antusias Mengajar Langsung

Kompas.com - 26/08/2021, 21:35 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Baca juga: Sekolah di Jakarta Utara Siap Gelar PTM, Siswa Wajib Vaksin
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai proses pembelajaran atau sekolah tatap muka terbatas (PTM) pada Senin (30/8/2021) mendatang.

Sejumlah pengajar atau guru menyambut gembira kabar baik tersebut. Pasalnya, mereka bisa segera mengajar para siswa secara langsung.

Rully (27), salah seorang pengajar Sekolah Dasar (SD) swasta di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia mengaku menhetahui rencana sekilah tatap muka

Baca juga: 12 Daerah Diminta Pertimbangkan soal Larangan Belajar Tatap Muka Terbatas

"Antusias sekali menyambut PTM. Meskipun ada banyak plus dan minusnya jika mengajar langsung," ungkap Rully kepada Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Menurut Rully, sekolah tatap muka akan lebih mudah bagi anak-anak untuk menyerap perlajaran.

"Bagi anak-anak tentu akan lebih mudah belajar langsung, karena kami pengajar juga lebih mudah mengobservasi para siswa," lanjut dia.

Hal serupa juga disampaikan Miftahurrahmah (25), guru SD di kawasan Depok, Jawa Barat. Ia mengaku sudha tidak sabar untuk segera mengajar langsung.

"Sudah tidak sabar mengajar langsung. Apalagi, para orang tua murid juga sudah sangt menginginkan anak-anaknya untuk masuk sekolah saja," kata guru yang akrab disapa Rohmah ini.

Menurut kedua guru ini, bila dibandingkan dengan PTM, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dianggap lebih banyak menyita waktu, dan bahkan membuat stres.

"PJJ itu lebih banyak kerjaannya, bila dibandingkan dengan PTM. Sebab, setiap tahun, kami pasti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus dan lainnya. Dan di masa pandemi ini, setiap bulan harus juga membuat laporan PJJ," kata dia.

Rohmah mengaku harus memutar otak dengan amksimal untuk membuat materi pembelajaran PJJ hingga pembuatan video pembelajaran.

Ini dilakukan agar para siswa bisa belajar dengan nyaman dan tetap memahami materi meski hanya melalui perantara layar.

Begitu pun dengan Rully, PJJ diakuinya sempat kadang kala bisa membuat para pengajar cukup stres.

"Karena melalui internet, terkadang ada masalah jaringan, belum lagi harus memikirkan peralatan pendukung dengan kualitas yang baik. Juga membuat bahan ajar melalui video yang ada saja guru yang masih kesulitan karenanya," ujar Rully.

Untuk menyambut PTM yang bisa saja digelar dalam waktu dekat, Rohmah mengaku sedang mempersiapkan pola pengajaran tatap muka yang sudah lama tidak ia rasakan ini.

"Pastinya, bukan hanya guru yang perli mempersiapkan PTM. Sekolah juga harus bersiap-siap dengan mempersiapkan alat-alat kesehatan untuk pemenuhan kepatuhan protokol kesehatan di sekolah," tutup Rohmah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com