Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Senin Depan, 100 SMP di Kota Tangerang Gelar Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 14/09/2021, 20:33 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang bakal menambah jumlah SMP yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Senin (20/9/2021).

Sebanyak 40 SMP telah menggelar PTM sejak Senin kemarin.

Kabid Pembinaan SMP Dindik Kota Tangerang Eni menyatakan, pihaknya akan menggelar PTM di 60 sekolah lainnya mulai pekan depan.

Baca juga: LHKPN 2020: Harta Wali Kota Tangerang Tambah Rp 1,5 Miliar

Dengan demikian, akan ada sekitar 100 SMP negeri dan swasta yang menggelar skema PTM terbatas.

"Mau ditambah, jadi 100 (SMP) minggu depan Insya Allah. Nambah 60, sekarang kan 40, jadi 100," ucapnya melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).

Meski demikian, Eni mengaku bahwa pihaknya belum menentukan SMP mana saja yang akan menggelar skema belajar di sekolah.

Namun, dia memastikan bahwa sekolah yang akan menggelar PTM pada Senin pekan depan, didominasi oleh SMP swasta.

Pasalnya, dari 40 sekolah yang telah menggelar PTM, mayoritas adalah SMP negeri.

"Belum ada sebaran sekolahnya, tapi yang banyak (SMP) swasta," sebut Eni.

Baca juga: Pantau Sekolah Satu Per Satu, Disdik Kota Tangerang Klaim PTM Jenjang SMP Berjalan Lancar

Dia menambahkan, pihaknya kemungkinan menyesuaikan durasi waktu pembelajaran di sekolah mulai pekan depan.

"Ada peraturan yang mau dievaluasi dulu, minggu depan ditentukan," katanya.

Eni sebelumnya mengungkapkan, skema PTM yang digelar di 40 sekolah itu diklaim berjalan dengan lancar.

Klaim itu berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya.

Dia berujar, untuk memastikan kelancaran PTM itu, Dindik mengerahkan 40 orang untuk memantau setiap sekolah yang menggelar PTM.

Baca juga: 40 SMP di Kota Tangerang Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka, Wali Kota: Anak-anak Antusias

Untuk memastikan area di luar sekolah tidak dikerumuni murid, petugas trantib Satpol PP dari tiap-tiap kecamatan dikerahkan ke 40 SMP yang menggelar PTM.

Petugas trantib juga dikerahkan untuk memastikan bahwa tidak ada pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di area sekolah.

Selama dua hari ini, menurut Eni, tidak ada PKL yang berdagang di 40 SMP tersebut.

Dia menambahkan, suhu tubuh dari para murid yang mengikuti PTM tidak ada yang melebihi batas normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com