Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jutaan Ikan Mati Mendadak di Teluk Jakarta karena Pencemaran Limbah

Kompas.com - 04/10/2021, 14:07 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencemaran air di kawasan Teluk Jakarta menjadi perbincangan hangat belakangan pasca ditemukannya kandungan paracetamol yang tinggi di perairan tersebut.

Tidak diketahui persis kapan penemuan ini terjadi. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengklaim, pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta ditemukan pada sampel yang diambil tahun 2017-2018.

Terlepas dari itu, pencemaran Teluk Jakarta bukanlah hal tabu. Fenomena luar biasa di mana jutaan ikan mati mendadak di perairan tersebut bahkan pernah terjadi pada 2015 lalu.

Berdasarkan keterangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), matinya ikan dalam jumlah massal di Pantai Ancol, Jakarta Utara, disebabkan oleh pencemaran kronis.

Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia Sulistiono mengatakan, kematian massal ikan di Teluk Jakarta bisa disebabkan karena pertumbuhan alga atau plankton yang terlewat subur.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI: Pencemaran Parasetamol di Teluk Jakarta Data 2017

Ini mengindikasikan laut tercemar oleh unsur nitrat dan fosfat sebagai sumber makanan plankton.

Unsur-unsur tersebut banyak ditemukan pada limbah rumah tangga, industri, dan proyek yang dibuang ke sungai dan kemudian bermuara di lautan.

Pada kejadian di Teluk Jakarta, Sulistiono menduga kuat bahwa kematian massal ikan terjadi karena algae blooming atau pertumbuhan kelewat batas dari alga atau plankton.

Menurut Sulistiono, jika insang ikan yang mati berwarna putih, itu menandakan ikan mati tercekik. Jika ada merah dan bintik-bintik, maka itu tanda keracunan alga.

Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sri Tumi Hartati, mengatakan bahwa sampel air yang diambil di kawasan Ancol menunjukkan bahwa air laut dipenuhi fitoplankton atau alga merah.

Baca juga: Parasetamol di Teluk Jakarta, Peneliti Harap Pemerintah Perkuat Regulasi Pengolahan Limbah

"Semakin ke pesisir, airnya semakin dipenuhi alga,” ujar Sri.

Menurutnya, ledakan alga merah terjadi karena kelebihan nutrien di pesisir Jakarta. Nutrien ini bersumber dari limbah.

Ditambah lagi, temperatur di pesisir Jakarta mencapai 35 derajat selsius, dan ini memicu terjadinya fotosintesis yang mempercepat pertumbuhan alga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com