JAKARTA, KOMPAS.com - Lima atlet DKI Jakarta yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dinyatakan terpapar Covid-19.
Mereka terdeteksi Covid-19 saat hendak pulang ke Jakarta dan melakukan tes PCR untuk keperluan administrasi perjalanan.
Koordinator dokter kontingen DKI Jakarta Junaidi mengatakan, atlet DKI Jakarta yang terpapar saat ini tiga berada di Timika untuk menjalani isolasi. Sedangkan sisanya dua orang berada di Jayapura.
Baca juga: 3 Atlet DKI Jakarta di PON XX Papua yang Berlaga di Timika Terpapar Covid-19
"Di Timika ada tiga orang, di Jayapura ada dua," tutur Junaidi, Selasa (5/10/2021).
Adapun cabang olahraga dari yang terpapar Covid-19 yaitu dua atlet judo, dan masing-masing satu atlet basket, sepatu roda dan softball.
Junaidi mengatakan, lima atlet tersebut dinyatakan positif setelah melakukan tes PCR. Temuan terakhir, kata Junaidi, nilai CT hasil tes PCR rendah yang menandakan perkembangan virus sedang terjadi di tubuh para atlet.
Dia juga khawatir, dengan perkembangan virus yang banyak di tubuh para atlet menjadi pertanda Covid-19 yang diderita merupakan penyebab dari varian baru SARS-CoV-2.
"Beberapa atlet kita juga CT-nya masih rendah, kita takut ada varian baru yang terpapar di Papua," ujar dia.
Baca juga: 5 Atlet Jakarta di PON XX Papua Dikhawatirkan Terpapar Covid-19 Varian Baru
Namun, untuk memastikan apakah varian tersebut memang merupakan varian baru, diperlukan pemeriksaan sampel lebih lanjut menggunakan metode whole genome sequence.
Temuan kasus atlet Jakarta terpapar Covid-19 ini dipastikan terjadi di Papua dan bukan terjadi di Jakarta.
Pasalnya, kata Junaidi, para atlet sudah melakukan karantina selama 14 hari sebelum PON XX berlangsung.
Baca juga: Dinkes DKI: 5 Atlet Jakarta Kemungkinan Terinfeksi Covid-19 Saat PON XX Papua Berlangsung
Kontingen DKI Jakarta diketahui tiba di Papua pada 15 September 2021 dan sudah menjalani masa karantina. Saat bertanding, mereka diwajibkan untuk melakukan tes dan tidak ditemukan kasus.
"Mereka (kontingen) juga sudah lama di sini tidak mungkin (terpapar) dari Jakarta, cuma di sini mereka ke mana, itu yang jadi masalahnya," ujar dia.
Dugaan tersebut diperkuat oleh nilai CT yang tinggi yang menandakan proses infeksi masih berjalan dan belum ke tahap penyembuhan.