Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Anggota TNI di Depok Menangis Saat Rekonstruksi, Polisi: Dia Menyesal

Kompas.com - 08/10/2021, 12:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - I, tersangka pembunuhan anggota TNI AD, Sertu Lopo, pada 22 September 2021 lalu, menjalani reka ulang di Polres Metro Depok pada Jumat (8/10/2021).

Di sela rekonstruksi yang berlangsung dalam 19 adegan tersebut, I sempat berdiri mematung di penjuru ruangan. Dengan tangan terborgol, ia memegangi matanya sambil menunduk. Sesekali ia mengusap-usap hidungnya dan membetulkan letak masker.

Ia tampak menangis di pojok ruangan itu saat mengingat-ingat tindakan kejinya. Terkadang ia mengusap-usap pisau mainan yang dipakai untuk adegan reka ulang.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Anggota TNI di Depok, Polisi: Tersangka Bertindak Spontan

Penyidik sesekali menghampirinya dan mengajaknya bicara sambil menepuk-nepuk bahunya

"Tersangka terlihat menyesali perbuatannya," ungkap Kasatreskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, kepada wartawan selepas rekonstruksi, Jumat siang.

Pembunuhan ini berawal dari pertikaian dua orang di kawasan Patoembak, Cimanggis, Depok. Satu berinisial M, satu lagi berinisial A.

A disebut tersinggung karena M menggeber-geber sepeda motornya di kawasan itu. Pertikaian cukup sengit. Kedua pihak enggan berbaikan.

Baca juga: Ketika Anggota TNI AD Tewas Ditusuk karena Lerai Pertikaian di Depok...

M lalu memanggil teman dan kerabatnya dari Jakarta Selatan, termasuk di dalamnya I (28).

I datang ketika M dan A masih adu mulut. Lalu I berteriak, "Yang mana orangnya?" lalu kemudian menusuk A dengan pisau lipat. Paha A jadi sasaran hingga menderita luka sobek sekitar 15 jahitan.

Seorang tentara kemudian didatangkan untuk menengahi keributan. Kabarnya, ia ditokohkan di komunitas ini. Ia adalah Lopo, berpangkat Sertu, bertugas di satuan Menzikon Pusat Zeni TNI AD.

I tak mengenal Lopo dan refleks menikam korban di dada sebelah kiri.

"Iya dia memang bawa pisau, tapi itu tidak digunakan untuk melakukan itu (pembunuhan). Hanya dibawa dan terjadi konflik, hingga dia melakukan itu," lanjut Yogen.

"Tersangka spontan melakukan itu karena tidak mengetahui korban anggota TNI," ujarnya.

Pada malam itu, Sertu Lopo lari mencari pertolongan setelah ditusuk. Tengah malam, I didatangkan ke rumah A. I meminta maaf telah menusuknya dan keduanya berbaikan sebelum A dilarikan ke rumah sakit

Keesokan paginya, I baru diberi tahu bahwa Sertu Lopo yang ia tusuk semalamnya, ditemukan meninggal dunia.

Kini, I ditahan di Mapolres Metro Depok. Ia terancam hukuman maksimum 15 tahun penjara, disangkakan Pasal 338 atau 351 KUHP oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com