Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Uji Lab Sampel Air dan Cairan Limbah di Sungai Cisadane Tangsel Keluar Pekan Ini

Kompas.com - 11/10/2021, 16:01 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel air dan cairan limbah di Sungai Cisadane.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan Toto Sudarto mengatakan, pemeriksaan sampel tersebut diperkirakan selesai paling lambat pada Kamis (14/10/2021).

"Belum masih proses. Insyaallah kalau tidak Rabu besok, atau Kamis," singkat Toto saat dikonfirmasi, Senin (11/10/2021).

Nantinya, kata Toto, hasil uji laboratorium itu untuk membuktikan apakah cairan berwarna merah yang dibuang oleh pabrik pengolahan plastik di kawasan Serpong ke Sungai Cisadane berbahaya.

Baca juga: Pabrik Pengolahan Plastik Bisa Kena Sanksi Pidana jika Terbukti Cemarkan Sungai Cisadane

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan bakal memberikan sanksi kepada pabrik pengolahan sampah plastik kawasan Kavling Serpong.

Hal itu buntut dari adanya cairan merah pada Sungai Cisadane yang disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah tersebut.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, sanksi akan diberikan apabila hasil laboratorium uji cairan merah dan air sungai telah keluar dengan hasil terbukti mencemarkan atau membuat ekosistem sungai rusak.

"Kita lihat ada beberapa sanksi (bila terbukti cairan mencemarkan sungai)," ujar Benyamin saat dihubungi pada Sabtu (9/10/2021).

Benyamin mengatakan, ada beberapa sanksi yang akan dikenakan salah satunya sanksi pidana. Saat ini, Pemkot telah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan dalam mengusut kasus itu.

Baca juga: DLH Tangsel Segera Umumkan Hasil Laboratorium Pencemaran Sungai Cisadane

"Bisa sampai tindak pidana itu, pencemaran kayak gitu. Kita sudah koordinasi, Polres turun tangan ke lokasi," ucap Benyamin.

Adapun polisi pun memeriksa tiga orang terkait dugaan pencemaran Sungai Cisadane oleh pabrik pengolahan sampah plastik.

Dari tiga orang itu, dua di antaranya pegawai yang dimintai keterangan terkait dugaan pencemaran. Selanjutnya, petugas akan memeriksa satu orang lainnya yakni pemilik pabrik pengolahan sampah plastik.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, diduga tercemar cairan limbah berwarna merah viral internet. Cairan berwarna merah itu disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com