Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ringkus Komplotan Bajing Loncat yang Beraksi di Kawasan Rawan di Cakung

Kompas.com - 18/10/2021, 12:06 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap komplotan bajing loncat (pencuri barang muatan) yang baru-baru ini beraksi di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur.

Dua pelaku yang telah ditangkap berinisial MS (35) dan HM (50), sedangkan satu lainnya, yaitu U, masuk daftar pencarian orang (DPO).

Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, MS dan U bertindak sebagai eksekutor, sedangkan HM sebagai penadah.

"Besi (hasil curian) ini mereka jual," kata Erwin saat konferensi pers, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Pria Tewas di Lokalisasi Gunung Antang, Polisi: Habis Main Tak Mau Bayar lalu Dikeroyok

Kepada penyidik, pelaku mengaku telah mencuri batangan besi seberat 50 kilogram pada Kamis (14/10/2021) lalu.

"Nilai tidak terlalu banyak, Rp 325.000. Tetapi permasalahannya, mereka ketika berhasil, mencari sasaran lain," ujar Erwin.

Pelaku dijerat Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Baca juga: Aksi Bajing Loncat Muncul Lagi di Cakung, Polisi: Modus dan Tempat Beraksi Sama

Baru-baru ini, sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan aksi bajing loncat terjadi di Jalan Raya Bekasi.

Dalam video itu, tampak dua orang mencoba mengambil batangan besi diangkut oleh truk yang sedang melintas.

Disebutkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis pukul 11.25 WIB.

Baca juga: Kontroversi Penggunaan Nama Mustafa Kemal Ataturk di Jalan Jakarta, Disebut Diktator

Kapolsek Cakung Komisaris Satria Darma mengatakan, jajarannya sudah beberapa kali menangani kejadian serupa di kawasan tersebut. Dua kasus terakhir terjadi pada November 2020 dan Mei 2021.

"Dari modus operandi maupun tempat peristiwa sama," ujar Satria kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).

Satria menuturkan, modus pelaku mengambil batangan besi dari truk yang sedang melintas. Hasil curian kemudian dijual.

"(Yang diambil) batangan besi bekas yang diangkut truk. Besi itu dijual lagi," ujar Satria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com