Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Duri Kepa Bantah Tuduhan Aniaya Anak, Beralasan untuk Mendidik

Kompas.com - 02/11/2021, 15:13 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LAF (38) seorang Ibu di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, membantah telah melakukan penganiayaan terhadap kedua anaknya.

"Itu tidak benar (penganiayaan). Namanya orangtua kadang ada emosinya. Tapi bukan berarti menganiaya apalagi untuk menyakiti," ungkap Kuasa Hukum LAF, Ulung Purnama saat dikonfirmasi, Selasa (2/11/2021).

Ulung mengatakan, LAF melakukan hal yang selayaknya dilakukan orangtua pada umumnya, dengan tujuan mendidik anak.

"Semua dilakukan untuk mendidik saja. Tidak ada maksud menganiaya. Kalaupun marah ya hal wajar yang dilakukan orangtua. Di rumah itu kan antara anak dan Ibu, suka ada situasi seperti agak marah. Tapi terkait penganiayaan, tidak ada maksud," lanjut dia.

Baca juga: Anak Diduga Korban Kekerasan Ibu Kandung di Duri Kepa Dapat Pendampingan Psikologis

Ulung menjelaskan LAF sudah lama tidak bertemu dengan kedua anaknya. Kedua anaknya yang masing-masing berusia 7 tahun 4 tahun tersebut telah dibawa keluar rumah oleh sang ayah sejak akhir Maret 2021.

"Jadi belum pernah ketemu sejak Maret kecuali di pengadilan. Tapi enggak bisa komunikasi bebas karena di pengadilan," kata dia.

LAF juga tidak bisa menemui di sekolah sang anak, sebab telah dipindah dari sekolah yang lama.

"Enggak bisa komunikasi. Keberadaannya juga enggak tahu, karena sekolahnya juga dipindah oleh Bapaknya," jelas dia.

Namun demikian, Ulung mengatakan, LAF sempat berkomunikasi dengan anak sulungnya M, pada awal April 2021.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Ayah Aniaya Anak di Tangsel, Ibu Minta Korban Dititipkan

"Terakhir komunikasi, itu beberapa saat setelah gugatan, sekitar April, masih sempat komunikasi via hape anaknya. Anaknya minta pulang. Setelah itu enggak bisa komunikasi lagi," kata dia.

Sementara itu, gugatan cerai yang diajukan oleh suami LAF, AR (39), pun telah dikabulkan pada Oktober 2021. Ulung mengakatan, hak asuh anak jatuh kepada sang Ibu.

Sebelumnya, anak M diduga mendapat kekerasan dari ibu kandung LAF pada 2020. Sang ayah AR (39), melaporkan adanya kekerasan dari LAF kepada anak-anak sejak Oktober 2020.

Dalam sejumlah rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, terlihat seorang ibu yang terlihat sedang berbicara sembari sesekali memukul anak menggunakan sisir ke kepala dna mulut seorang anak perempuan.

Dalam video lain, terlihat ibu tersebut dan seorang laki-laki yang sedang berdebat di hadapan anak perempuan. Ibu yang masih marah tersebut juga sempat mendorong sang anak hingga terjatuh.

Kuasa Hukum AR, Ari Lukman, mengatakan LAF saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah gelar perkara status Ibu kandung berinisial LAF sudah menjadi tersangka," ujar Ari Lukman, pada Jumat (22/10/2021).

Adapun terkait keadaan sang anak, Lukman mengatakan keduanya telah menerima pendampingan psikologis dari unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Informasi yang kami dapat dari unit P2TP2A bahwa sudah diberikan pendampingan dan pemeriksaan secara psikologis kepada anak kandungnya tersebut," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com