JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai penyelenggaraan Formula E di Jakarta hanya sebagai penutup kegagalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengekseksui program utama janji kampanyenya.
"Jawabannya sederhana, (Formula E) untuk menutupi program yang tidak terealisasi," kata Gembong saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Gembong mengatakan, banyak program utama Anies dalam janji kampanye yang tidak terealisasi dengan baik.
Baca juga: Kala Desakan terhadap Anies untuk Gelar Transparansi Penyelenggaraan Formula E Kian Ramai
Contohnya program mencetak ratusan ribu wirausahawan baru yang minim realisasi. Dari 280.000 target wirausahawan baru, yang tercapai saat ini hanya 6.100 orang saja.
"Kemudian (rumah) DP Nol, banjir (juga) nol (realisasi). Karena nol semua maka semua akan mengejar ini (Formula E),"
Ajang balap mobil listrik itu disebut akan menghipnotis rakyat Jakarta agar lupa dengan janji-janji Anies untuk membangun Jakarta.
"Begitu dikasi tontonan Formula E semua jadi lupa, yang tadinya kebanjiran jadi lupa, yang dijanjikan dapat rumah (DP 0) lupa, yang mau jadi wirausahawan baru lupa. Teralihkan dengan tontonan Formula E," ucap Gembong.
Baca juga: PSI: Pinjaman Pemprov DKI Senilai Rp 180 Miliar untuk Formula E Berpotensi Langgar 2 Aturan
Gembong juga menyebut sikap Pemprov DKI Jakarta menyerahkan dokumen penyelenggaraan Formula E ke KPK sebagai sikap tertutup.
Karena selama ini DPRD DKI Jakarta tidak diberikan dokumen yang sama, padahal lembaga legislatif sebagai pengawas pemerintah harusnya mendapat respons yang sama terkait Formula E ini.
"Kenapa kemarin enggak dibuka? Sekarang kenapa buka-bukaan kepada KPK," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.